Pembubaran panitia 10 tahun tsunami di Lhoknga Riverside (Foto Nasrul/IST)BERTEMPAT di Lhoknga Riveside, Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah secara simbolis menyerahkan sertifikat penghargaan dan ucapan terima kasih kepada panitia dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan peringatan 10 tahun Tsunami, Minggu (11/1/2015).

Acara yang dikemas sederhana yang dihadiri oleh sejumlah unsur Forkorpimda ini merupakan kegiatan dari pembubaran panitia peringatan 10 tahun tsunami yang digelar di Lapangan Blang Padang, pada tanggal 26 Desember 2014 lalu.

Sejumlah sertifikat secara simbolis diberikan kepada unsur Forkorpimda yang telah ikut berkontribusi aktif pada peringatan 10 tahun tsunami, yaitu Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Kajati Aceh, selain itu sertifikat juga diberikan kepada Sekda Aceh, Wali Kota Banda Aceh, Sekretariat Panitia dan Liaison Officer (LO).

Padahal seminggu sebelumnya seluruh panitia sempat panik dan ragu akan mampu mensukseskan kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 5 ribu undangan itu, mengingat Kota Banda Aceh yang diguyur hujan lebat selama seminggu.

Hal tersebut terungkap saat Azhari SE M Si, selaku Asisten II Setda Aceh menyampaikan, berbagai suka duka yang dialami oleh panitia dalam menghadapi kegiatan akbar tersebut. Peringatan satu dekade musibah tsunami dianggap sebagai kegiatan akbar bukan saja karena banyaknya jumlah undangan tetapi karena tamu yang hadir juga berasal dari berbagai negara yang pernah membantu Aceh pada masa rekonstruksi dan rehabilitasi.

“Banyak tantangannya, kita tahu hujan yang tak kunjung henti hingga satu hari jelang acara membuat panitia ragu, apakah tetap menyelenggarakan di lokasi semula atau mencari alternatif lokasi lain,” terang Azhari.

Teka-teki Kembang, Kemenyan dan Pawang Hujan

Asisten II Setda Aceh ini juga menjelaskan, dalam kepanikan menghadapi hujan yang tak kunjung henti tersebut, sempat ada yang menawarkan jasa Pawang Hujan.

“Saat itu malah ada yang sempat menawarkan jasa pawang hujan. Namun saat itu, Kadis Pariwisata Aceh menegaskan, dengan do’a dari seluruh panitia dan masyarakat Aceh, Pak Reza yakin acara tetap akan berlangsung sukses. Dan Alhamdulillah, pada hari Jum’at (26/12/2014) acara yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden RI ini berlangsung sukses,” sebutnya.

Azhari menjelaskan, pada hari Kamis, sempat ditemukan kembang dan kemenyan yang diduga diletakkan oleh seseorang untuk mengusir hujan, Namun saat itu Kadisbudpar langsung memerintahkan beberapa panitia untuk membuang segala hal yang berbau dengan ritual mengusir hujan.

Tantangan tidak hanya pada hujan, tapi kegiatan yang diselenggarakan dipenghujung tahun tersebut juga bertepatan dengan pembahasan APBA. Sebagaimana diketahui seluruh Kepala SKPA terlibat langsung dalam kepanitiaan kegiatan akbar ini.

“Ini benar-benar membuat konsentrasi panitia terbelah,” ujar Azhari.[]