Samarinda — Sebanyak 38 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Provinsi Kaltim 2012 diusulkan mendapat beasiswa dari Pemerintah Provinsi Kaltim. Usulan itu diungkapkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kaltim, DR. Sigit Muryono, M.Pd belum lama ini.

Menurutnya, ke-38 putra-putri terbaik Kaltim ini memang layak mendapatkan penghargaan karena sudah terpilih melalui proses yang tidak mudah dan patut diapresiasi. Tiap peserta dianggap sudah berprestasi baik akademik dan non-akademik.

Akademik, tiap peserta untuk mejadi anggota Paskibraka harus mempunyai nilai minimal 7,5 dan prestasi non-akademik yaitu sudah lulus uji Samapta, budaya, kedisiplinan, tinggi dan berat badan memenuhi syarat dan persyaratan lainnya.

“Kalau tidak rajin, trampil dan disiplin nggak bisa masuk Paskibraka. Harapan saya, dari anggota paskib ini, merekalah yang jadi pemimpin 10 atau, 15 sampai 25 tahun mendatang. Pendidikan pendahuluan bela negara bisa dimulai dari paskibraka. Apa bentuk bela negaranya, dia sebagai seorang pengibar bendera merah putih sangat cinta kepada merah merah putih, satu NKRI itu tertanam pada jiwa mereka,” katas Sigit.

Paskibraka lanjutnya, menjadi tanggungjawab dari Dinas Olaharga Kaltim. Mulai dari seleksi, melatih, ketika pelaksanaan upacar, pasca dan setelah bergabung ke purna Paskibraka.

“Itu tanggung jawab Dinas Olahraga, kita berharap purna paskib itu jadi pemuda yang mandiri, membuat komunitas yang bisa bertangungjawab, tidak ekslusif dan tidak membiasakan diri meminta-minta, serta bisa melanjutkan pendidkan yang lebih tinggi dan dapat kerja yang baik,” katanya.

Selain beasiswa, jika para anggota Paskibraka ini ingin melanjutkan pendidikannya ke Akademi Militer (Akmil), Akademi Angkatan Laut (AAL), Akademi Angkatan Udara (AAU) dan Akademi Kepolisian (Akpol) akan diberikan surat rekomendasi oleh Pemerintah Provinsi Kaltim yang tentunya bisa menjadi bahan pertimbangan agar calon diterima melanjutkan pendidikan di akademi tersebut.

“Kemarin sudah saya tawarkan, agar jangan langsung pulang ke daerah masing – masing atau pulang dulu nanti kita pergi bersama-sama, mau ke Akademi Militer atau ke STPDN atau kemana. Jadi tahun depan kita rancang, anjangsananya berkunjung ke Akademi-akademi militer. Surat rekomendasi, nanti kita siapkan. Sebenarnya, mau kita itu arahnya. Tapi, kalau tidak masuk juga bisa kulliah, bisa masuk resimen mahasiswa. Setelah tamat bisa masuk perwira bersumber sarjana,” paparnya. (tribunnews.com)