Pelabuhan Malahayati di Krueng Raya
Pelabuhan Malahayati di Krueng Raya

Banda Aceh — Pelabuhan Malahayati direncanakan resmi menjadi Pelabuhan Peti Kemas di Aceh pada April 2013, setelah ditandatanganinya MoU antara Pemerintah Aceh, PT Pelindo, dan PT Alkan Abadi, kata Kepala Dinas Pehubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika Aceh Husaini, di kantornya, Kamis (21/3).

Gubernur sebagai pihak pertama termasuk Dishubkomintel di dalamnya dan Instansi terkait lainnya termasuk Badan Investasi, pihak kedua PT Pelindo, dan pihak ketiga PT Alkan Abadi, dalam rangka kerja sama pengembangan Pelabuhan Malahayati.

Dengan adanya pelabuhan peti kemas akan meningkatkan perekonomian Aceh, karena barang yang diangkut lewat laut biaya (cost) lebih murah dibanding lewat darat. Misalnya keamanan di jalan dan jalan cepat rusak.

Sehingga biaya dapat ditekan secara signifikan jadi bila cost angkut rendah maka harga barang ke konsumen yang ditawarkan di Aceh akan lebih rendah. Bila program peti kemas bisa berjalan tentu banyak tenaga kerja terserap sesuai dengan kebutuhan pelabuhan.

Saat disinggung tentang kesiapan Pemerintah Aceh dari segi dana, Husaini mengatakan sebenarnya dana dari dulu sudah dikucurkan, sudah dibuat Pelabuhan dan sekarang bagaimana memanfaatkan pelabuhan itu, walaupun saat ini ada kapal masuk ke Pelabuhan Malahayati tapi frekuensinya kecil sekali.

Dengan kerja sama ini, PT Alkan Abadi menyediakan 800 peti kemas untuk mengangkut bahan-bahan kebutuhan masyarakat Aceh.

Ini sifatnya keperintisan, artinya PT Alkan Abadi tidak melihat untung rugi ditahap awal. PT.Alkan Abadi siap rugi karena sifatnya keperintisan, tapi yang penting jalan dulu. Pemerintah pun siap rugi sedikit dengan membantu subsidi bahan bakar sebesar Rp1 miliar.

Pemerintah sebagai fasilitator dan regulator. Dikaitkan dengan Dishubkomintel memberi bantuan menyangkut keamanan, berkoordinasi dengan instansi terkait, menetapkan regulasi bila diperlukan, melakukan promosi dalam hal ini dilakukan oleh Badan Investasi dan melakukan monitoring sehingga berlangsungnya kegiatan pelabuhan peti kemas.

Pada saat negosiasi kita meyakinkan PT Alkan Abadi bahwa Aceh sudah sangat aman untuk investasi. Lalu mereka melakukan survey dan dikatakan untuk Aceh punya peluang besar untuk investasi transportasi laut maka kita buka jalaur pelayaran dari Malahayati ke Tanjung Priok.

Seperti PT Lafarge Cement akan menggunakan fasilitas ini dengan mengirim semen yang sudah di kemas. Kemudian pabrik pupuk di Lhokseumawe juiga bisa menggunakan kapal dari PT Alkan Abadi.

Spesifikasi Pelabuhan Malahayati memenuhi syarat sebagai Pelabuhan Peti kemas dengan kedalaman 9 meter atau 10.000 Dbt kapal, badan dermaga total 380 meter persegi, gudang 800 meter persegi ,lapangan penumpukan 23.991 meter persegi, lapangan container 7000 meter persegi dan satu unit kapal tongkang bila masuk kapal besar. Beberapa fasilitas yang belum lengkap menjadi tugas PT.Pelindo yang menyiapkannya. (infopublik.org)