Bireuen, Seputar Aceh – Masyarakat Kota Bireuen diresahkan kondisi sarana badan jalan dalam kota tersebut yang kini digunakan oleh para pedagang sebagai tempat menjajakan barang dagangan. Kondisi itu telah mengganggu arus lalu lintas sehingga sering terjadi kecelakaan.

“Kondisi ini terjadi selama pemerintah sekarang,  dan  terus dibiarkan terjadi,  bahkan dinas dan instansi terkait yang mengetahui kejadian ini  kesannya mereka tutup mata,” kata  Abdul  Manan Isda, ketua Forum Koalisi Aksi Masyarakat Aceh Reformasi (F-KAMAR) Bireuen, Senin (21/12).

Menurut dia, persoalan itu telah menimbulkan tanda tanya bagi masyarakat, apakah pihak terkait tidak mampu menertibkan atau ada unsur lain yang bermuara pada setoran pajak pribadi saat ditertibkan.

“Sebenarnya para  pedagang tidak bersalah dalam hal ini, tapi peran pemerintah dalam penataan kota banyak yang tidak sesuai, begitupun persoalan penertiban. Dan tidak tertutup kemungkin, dugaan adanya oknum yang memafaatkan kesempatan ini dengan kutipan pajak ilegal,” kata Abdul Manan.

Menurut dia, seharusnya pemerintah tidak hanya mementingkan masukan dari  restribusi saja, penertibannya juga harus diutamakan agar sarana jalan dalam kota indah dan rapi. Selama ini jumlah pedagang terus bertambah, dan tidak pernah dilakukan penertiban sehingga badan jalan yang semestinya digunakan oleh masyarakat terhalang dengan berdirinya puluhan lapak, sehingga terjadinya kecelakaan.

Pantaun Seputar Aceh, para pedagang berjualan di atas badan jalan seperti di depan jalan Rumah Sakit Fuziah, Jalan Pengadilan Lama, Jalan Listrik, jalan depan BNI serta di kawasan terminal Bireuen. [sa-ful]