Dampak banjir di gampong Alue Sijuek kecamatan Peudada hampir putus (Foto Tarmizi Age)

Pidie — Banjir yang melanda kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, Sejak Minggu -Senin kemarin, Selasa (22/1) pagi air sudah surut, namun banjir yang melanda 6 kecamatan di kabupaten Pidie itu ikut merusak 1.000 hektar sawah dan rumah penduduk serta fasilitas umum seperti jembatan, dinding sekolah MAN Kecamatan Sakti dan ada jalan yang terkopek oleh banjir.

Rahmiana (38) guru SMP Negeri Paru Pidie Jaya kepada SP, Selasa (22/1) pagi menyebutkan banjir yang melanda kawasan itu sepanjang Minggu dan Senin kemarin saat ini air sudah surut warga telah membersihkan rumah tempat tinggal mereka sedangkan sekolah dan aktivitas warga lain tetap berjalan seperti biasa.

Hal senada juga di ungkapkan Rusli (44) Guru MTsN Grong-Grong kabupaten Pidie saat ini di Pidie sudah tidak ada banjir lagi, namun sawah petani banyak yang rusak akibat banjir begitu juga dengan tambah banyak yang hancur dan ikat sudah tidak ada lagi dalam tambak penduduk.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Jarwansyah kepada wartawan, Senin (21/1) malam mengatakan berdasarkan hasil pantauan di Pidie dan Pidie Jaya menimbulkan kerugian besar karena sekitar 1.000 hektar sawah petani rusak, angka itu berdasarkan perhitungan sementara dan ada juga rusah warga yang mengalami rusak berat dan ringan akibat banjir.

Menyusul musibah bencana yang melanda kabupaten Pidie dan Pidie Jaya kemarin pihak BPBA Aceh tetap meminta warga waspada dan selalu was-was terhadap bahaya banjir apalagi saat ini cuaca di Aceh sedang tidak menentu, BPBA sendiri selalu siaga dalam membantu korban bencana sebutnya singkat.

Wakil Bupati Pidie M Iriawan menyebutkan Pemkab Pidie belum memimili data resmi terkait dengan kerugian akibat banjir karena masih melakukan pendataan, soal data sawah rusak masih angka taksiran sehingga perlu dilakukan cek ulang agar nanti jika ada bantuan penerima benar-benar pada sasaran. (suarapembaruan.com)