Surabaya — Sarung kotak-kotak yang hanya identik dipakai para dengan pria, ternyata bisa juga berfungsi sebagai kerudung. Hal itu tampak dalam kompetisi hijab berbahan dasar sarung kotak-kotak yang digelar di mustafa center 2 Royal Plaza Surabaya pekan lalu.

Sebanyak 26 tim, yang satu tim terdiri atas dua orang, satu model, satu stylish, menjadi peserta kompetisi ini. Mereka menampilkan berbagai model hijab yang disesuaikan dengan busana dan tampilan make up-nya. Salah satu tim adalah Andra dan Devina. Andra sebagai model tampil dengan busana muslim model jubah warna cokelat.

Kemudian dengan make up minimalis, Devina menata jilbab bermotif kotak warna emas dan kuning dikepala Andra. Sebelumnya, kepala Andra lebih dulu diberi dalaman ciput, dan hiasan ciput. Dilanjutkan kain sarung dengan cara melilitkan dikepala, kemudian sisa ekor sarung dikepang, disampirkan di salah satu pundak.

“Ini saya tampilkan secara etnik. Ada glamour karena warna sarungnya emas dan kuning. Ditambah hiasan bunga di salah satu sisi kepala,” jelas Devina.

Tak hanya Andra dan Devina, mayoritas peserta lainnya juga menampilkan model glamour etnik. Seperti model pengantin adat Bali, yang menambah aksesoris bunga bergoyang sebagai mahkota diatas jilbab sarungnya, hingga model etnik dengan membentuk jilbab ala putri Mesir.

Santi Susanti, salah satu dewan juri, menjelaskan, lomba ini diharapkan bisa memberikan penampilan berjilbab yang beda lewat kreatifitas berbahan sarung. “Sarungnya silakan bawa sendiri. Tadi ada yang pakai sarung suaminya, pacarnya atau beli baru. Yang pasti kreasinya dari itu,” jelas Santi. (tribunnews.com)