Medan — Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah IX Sumut-Aceh akan mensosialisasikan redenominasi rupiah kepada masyarakat pada Januari 2013 ini, namun BI sekarang masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari kantor pusat.

“Jadi sosialisasi penyederhanaan mata uang rupiah ini masih kita tunggu juknis dari pusat,” ujar Mikael Budisatrio, Deputi Direktur Divisi Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Wilayah IX Sumut/Aceh kepada wartawan Rabu (9/1).

Mikael mengatakan, Rancangan Undang-Undang (RUU) Redenominasi belum diketahui kapan disosialisasikan karena masih digodok di Jakarta. Hanya saja akan ada penjelasan ke publik soal penjelasan redenominasi nantinya yang bekerjasama dengan Depkeu dan Kementerian Keuangan.

“Sosialisasi penyederhanaan mata uang rupiah tersebut memang harus dilakukan agar kita betul-betul paham maksud dan tujuan redenominasi itu. Yang jelas nilai rupiahnya tidak turun, melainkan digitnya saja diperkecil,” kata Mikael.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan untuk melakukan sosialisasi terkait redenominasi masih terkendala waktu. Sosialisasi ini direncanakan dilakukan bersama-sama dengan Gubernu BI Darmin Nasution karenanya sosialisasi ini dilakukan awal atau Januari 2013.

RUU juga telah masuk dalam Prolegnas dan bakal dibahas DPR tahun ini. Jika disetujui, mulai 2014 bakal dimunculkan mata uang baru. Sehingga ada 2 mata uang yang beredar di masyarakat, setelah itu secara perlahan sampai 2017 redenominasi dilakukan dan mata uang rupiah lama akan hilang di masyarakat.

Sementara itu Pimpinan Kelompok Pengembangan Bisnis dan Layanan BNI Kantor Wilayah Medan, Sutarman mengatakan pihaknya siap jika RUU Redenominasi disahkan dan diterapkan. Dia mengatakan, secara teknis, penerapan redenominasi tidak akan sulit diterapkan.

“Awalnya akan ada penggunaan mata uang lama dan yang baru dari hasil redenominasi. Untuk infrastruktur, tidak sulit,” ujarnya.

Menurutnya, infrastruktur yang disiapkan paling tidak mengubah cetakan mesin ATM bukan menggantinya atau menyediakan yang baru. “Paling hanya nengubah cetakan mesinnya saja dan itu tidaklah sulit,” ujar sambil menyebutkan pihaknya masih menunggu keputusan dan petunjuk dari BI. (beritasore.com)