Bireuen — Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan, dari letak geografis yang sangat strategis, Kabupaten Bireuen sangat memungkinkan berkembang menjadi sebuah kota perdagangan dan jasa di wilayah tengah Propinsi Aceh, tentunya jika mampu dikelola dengan baik.

“Secara geografis, Bireuen sangat strategis, sangat cocok untuk dikembangkan sebagai kota pusat perdagangan dan jasa, serta membuka peluang menghadirkan investor,” kata Zaini pada acara pelantikan dan pengambilan sumpah H Ruslan M Daud dan Ir H Mukhtar Abda MSi menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bireuen periode 2012-2017, dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRK Bireuen di halaman Meuligoe Bupati Bireuen, Senin (06/08).

Pelantikan dihadiri Plh Bupati Bireuen Muzakkar A Gani SH MSi dan sejumlah pejabat Muspida Bireuen, pejabat dari sejumlah kabupaten/kota, pejabat Pemkab Bireuen dan sekitar 2.000 masyarakat dari berbagai kalangan termasuk para mantan kombatan GAM dan simpatisan Partai Aceh.

Gubernur dalam sambutannya menyampaikan sejumlah pesan kepada Ruslan M Daud dan Mukhtar Abda, antara lain agar kepala daerah menjadi milik semua masyarakat, bukan milik partai pengusung.

“Tingkatkan kedewasaan dan sikapilah perbedaan pada Pilkada Bireuen yang baru lalu sebagai hal yang wajar. Ajaklah semua pihak yang dulunya berbeda pandangan dalam pilkada untuk kembali bersatu dan bersama-sama dalam membangun Kabupaten Bireuen supaya lebih maju,” katanya.

Bupati dan wakil bupati diharapkan pula berupaya menggali pendapatan asli daerah (PAD) untuk peningkatan keuangan dan dipergunakan bagi kemakmuran masyarakat. Gubernur yakin, sebagai putra daerah, Ruslan dan Mukhtar tahu akan potensi Bireuen.

Dalam hal kedudukan gubernur dan bupati, dia menjelaskan, sesuai Undang-Undang Nomor 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh, gubernur memiliki wewenang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pemerintah kabupaten/kota. Sebab itu ia berharap Ruslan dan Mukhtar menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah propinsi.

“Saudara harus bekerja dengan sepenuh hati,” katanya. Kepada pasangan yang disebut “Harus Muda” itu, Zaini minta supaya menjalin komunikasi dengan legislatif secara sinergis tetapi tidak manipulatif.

“Segera susun konsolidasi dengan seluruh komponen masyarakat dan kerja sama dengan pemerintah kabupaten-kota lainnya,” katanya lagi.

Prosesi pelantikan, pengambilan sumpah dan serah terima jabatan Bupati/Wakil Bupati Bireuen yang dijaga ketat ratusan aparat polisi dan TNI itu berlangsung tertib dan lancar. Acara tersebut dirangkai ucapan selamat dari para undangan kepada bupati dan wakil bupati yang baru.

Usai itu, acara dilanjutkan dengan pelantikan Farida M Adam sebagai Ketua PKK Kabupaten Bireuen oleh Ketua PKK Propinsi Aceh, Niazah A Hamid, di aula Setdakab lama Kabupaten Bireuen.

Sebelumnya Ruslan M Daud dan Mukhtar Abda ditepungtawari (peusijuek) oleh ulama di Masjid Agung Bireuen. Tiga ulama yang melakukan peusijuek adalah Abu Tumin Blang Bladeh, Waled Hassanoel Bashry selaku pimpinan Dayah Mudi Mesra, serta imam Masjid Agung Tgk Muhammad Ishak. (Medan Bisnis)