Siapa bilang pacaran harus diwarnai dengan seks. Nyatanya, ilmuwan Inggris menemukan kencan tanpa seks jutru akan meningkatkan kesempatan membangun hubungan yang lebih awet dan langgeng.

Lantaran itu, Robert Seymour dari University College, London, mengatakan perempuan harus cermat mencari pria yang tepat.

Seymour meneliti kelakuan pasangan dengan menggunakan teori game matematika. Menurut Seymour, banyak perempuan yang mengakhiri hubungan lantaran takut pasangannya tak bisa menjadi ayah yang baik bagi anak-anak mereka kelak. Ditambah lagi banyaknya permintaan melakukan hubungan seks pada kencan pertama.

Menurut Robert, hubungan pacaran adalah suatu jenis perang gender. Hubungan seksual berarti keseimbangan. Tapi bukan berarti perempuan secepat itu melakukan hubungan intim. Perempuan perlu menggali informasi sebanyak-banyaknya sebelum menentukan keputusan berhubungan seks.

Seorang laki-laki yang ingin menjalin hubungan pacaran tanpa seks dalam waktu lama merupakan sinyal bahwa ia akan menjadi ayah yang baik. Kebanyakan laki-laki yang menginginkan seks pada kencan pertama tidak benar-benar sayang pada pasangan mereka. Kecenderungan untuk meninggalkan pun lebih besar.

Jadi, jika kekasih Anda tidak meminta untuk melakukan hubungan seks pada kencan pertama, mungkin ia adalah laki-laki yang tepat untuk Anda jadikan ayah bagi anak-anak Anda.

Akan tetapi, pendapat ini juga tidak selalu benar. Banyak pasangan yang memulai hubungannya dengan seks justru bertahan lama. Yang pasti, seks akan jauh lebih baik dilakukan dalam hubungan pernikahan. (mtc/RZL/SB)