Banda Aceh — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem angin kencang disertai hujan ringan hingga sedang di bagian utara Provinsi Aceh.

“Cuaca ekstrem angin kencang perlu diwaspadai di wilayah timur Aceh sebagai dampak siklon tropis di kawasan pasifik timur Filipina,” kata petugas pengamat cuaca BMKG stasiun Blang Bintang Nasyithah Az-zahra Lubis di Banda Aceh, Selasa (25/09).

Secara umum, kata dia menambahkan, dalam sepekan ke depan cuaca di Aceh diperkirakan memasuki masa transisi dari kemarau ke musim hujan.

“Karenanya hingga beberapa hari mendatang sebagian wilayah Aceh akan berpeluang hujan dengan intensitas ringan sampai sedang,” kata dia.

Di pihak lain, katanya, suhu panas di sebagian permukaan laut Pasifik juga menyebabkan potensi pertumbuhan awan di Aceh terutama di wilayah timur, selatan dan Pulau Weh (Kota Sabang).

Sementara itu, sebagian wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar pada Selasa (25/9) mulai turun hujan dengan intensitas ringan dan sedang, setelah beberapa pekan terakhir dilanda kemarau.

Musim panas selama beberapa pekan mengakibatkan tanaman padi masyarakat seperti di Kecamatan Barona Jaya, Aceh Besar, puso dan petani mengaku mengalami kerugian karena gagal panen.

Terkait dengan tinggi gelombang di perairan laut provinsi ujung paling barat Indonesia itu, Nasyithah Az-zahra Lubis menyebutkan di perairan barat dan selatan Aceh maksimal berpotensi dua meter yang diperkirakan berlaku hingga tiga hari mendatang.

Sementara tinggi gelombang di perairan laut bagian utara dan timur Aceh diperkirakan antara 0,75 hingga 1,25 meter. “Artinya untuk tinggi gelombang tidak menjadi masalah dan aman bagi pelayaran di daerah ini,” kata dia. (ant)