Masjid Nabawi di Madinah Saudi Arabia

Masjid Nabawi di Madinah Saudi Arabia

Kabar mengejutkan dari pemerintah Arab Saudi untuk merubuhkan makam Nabi Muhammad dan 3 mesjid tertua di dunia demi membangun mesjid terbesar dengan kapasitas 1,6 juta orang. 

Sayangnya, belum ada tindakan yang diambil umat Islam untuk menghalangi aksi pemerintah yang ingin menghancurkan situs bersejarah ini demi membangun mesjid terbesar dengan kapasitas 1,6 juta orang. Hal ini disampaikan oleh Irfan al-Alawi dari Yayasan Riset Warisan Islam.

“Ada banyak cara mereka bisa memperluas dengan tetap mempertahankan situs Islam kuno tapi mereka justru ingin merobohkannya,” kata Irfan al-Alawi.

“Alasan mereka adalah mereka mereka ingin memperlebar dan menciptakan 20 ruangan di mesjid yang bisa menampung 1,6 juta orang. Itu tidak masuk akal. Satu-satunya hal yang mereka inginkan adalah memindahkan fokus dari tempat Nabi dikuburkan,” lanjut Alawi.

“Diamnya kaum Muslimin atas penghancuran Mekkah dan Madinah adalah bencana dan kemunafikan terbesar,” katanya.

Irfan al-Alawi sudah menghabiskan 10 tahun terakhir ini meneliti rencana penghancuran Masjid Nabawi.

“Film tentang Nabi Muhammad baru-baru ini sudah menyebabkan protes dari seluruh dunia…namun penghancuran tempat kelahiran Nabi, di mana beliau berdoa dan mendirikan Islam justru dibiarkan hancur tanpa kritik,” dia menambahkan.

Rencana membuldozer bangunan bersejarah ini akan mengambil bagian sayap barat dari masjid. Dalam sayap itu, terdapat makam 2 Khalifah sekaligus sahabat Nabi, yaitu Abu Bakar dan Umar.

Penghancuran situs bersejarah ini bukanlah tindakan pertama pemerintah Arab Saudi di bawah pemerintahan Raja Arab Saudi Abdullah.

Pada 2007 lalu, Kementerian Urusan Islam Arab Saudi merilis pamflet rencana penghancuran yang mana pamflet tersebut disusun oleh Mufti Besar Arab Saudi, Abdulaziz al-Sheikh. Pamflet tersebut berisi bahwa penghancuran kubah masjid dan meratakan makam Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Umar berdasarkan fatwa Abdulaziz al-Sheikh.

Gulf Institute mengatakan Riyad telah membuldozer 95% dari bangunan berusia 1.000 tahun di kota suci Mekkah dan Madinah selama 20 tahun terakhir dengan tujuan membangun pusat perbelanjaan, gedung pencakar langit dan hotel mewah. (PressTV/Newageislam/JIBI/ms)

Sumber : http://www.kabar24.com