Aceh Utara – Orang yang mengurus untuk memandikan mayat (jenazah) di sejumlah Gampong (desa) dalam Kabupaten Aceh Utara hingga saat ini masih minim. Bahkan, bisa dikatakan para pengurus jenazah itu masih dikuasai para orang tua yang mampu dan ahli dibidang itu sesuai tutunan agama Islam.

Hal itu diungkapkan Tgk Marzuki salah seorang guru pesantren di Aceh Utara saat berbincang-bincang dengan andalas baru- baru ini.

Menurutnya, minimnya orang yang memandikan mayat di daerah ini bukan karena tua dan mudanya, tapi kemauannya di bidang itu belum ada di kalangan muda yang mengurus untuk memandikan mayat tersebut. Sehingga, seakan-akan itu pekerjaan bagi orang tua baik laki–laki maupun perempuan yang mampu dan ahli di setiap desa.

Tgk Marzuki menambahkan, para imam desa (imum Gampong-red) dari 856 gampong itu bukan mampu atau tidak untuk memandikan mayat. Sementara yang memandikan setiap mayat ada orang-orang tertentu dalam kemukiman tersebut ada dua atau tiga orang yang ahli dan mampu memandikannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Utara Drs Amiruddin ketika dikonfirmasi mengakui di Aceh Utara masih minim orang-orang yang mampu dan ahli memandikan mayat. Padahal, sebelumnya sesuai program pemerintah pihaknya telah melakukan pelatihan tata cara memandikan dan mengurus jenazah yang melibatkan Imum Gampong dan para remaja lainnya.

Menurut Amiruddin, Pemkab Aceh Utara melalui Dinas Syariat Islam telah meneruskan program untuk pelatihan tata cara memandikan mayat pada akhir tahun ini dan pada awal tahun 2013 mendatang dan Insya Allah akan terlaksana sebagaimana diharapkan.

Amiruddin yang juga mantan Kabag Kesra Setdakab Aceh Utara berharap ke depan bagi Imum gampong di Kabupaten Aceh Utara. ”Harus bisa memandikan mayat yang sesuai sunah rasul. Selain itu juga tugas pokok dan fungsi Imum gampong itu harus merangkul semua lini demi kemaslahatan ummat di gampong masing-masing. (andalas)