Penampilan Tari Meusare-sare acara Eksibisi Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh (Foto M Iqbal/SeputarAceh.com)
Penampilan Tari Meusare-sare acara Eksibisi Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh (Foto M Iqbal/SeputarAceh.com)

Muda Balia, seniman tutur Aceh tampil dalam acara Anugerah Seni Aceh ke-8 di gedung Taman Budaya, Banda Aceh (Foto M Iqbal/SeputarAceh.com)DEWAN Kesenian Aceh menggelar kemah seniman yang diikuti pelaku seni dan budaya dari 23 kabupaten/kota di provinsi ujung barat Indonesia tersebut, bertempat di ibu kota Aceh Besar, Jantho.

“Kemah seniman ini merupakan yang ke empat kali. Kemah seniman dipusatkan di Jantho, ibu kota Kabupaten Aceh Besar,” kata Ketua DKA Nurmaida Atmaja di Banda Aceh, Kamis (10/9/2015).

Nurmaida mengatakan kemah seniman merupakan ajang silaturahmi dan mempersatukan pelaku dan pekerja seni di Provinsi Aceh. Kemah seniman ini juga untuk membangun sinergi pelaku seni dengan instrumen pendukung lainnya.

Kemah seniman Aceh ini digelar pertama kali pada 1988. Kemudian digelar setiap tahunnya hingga 1990. Namun, akibat konflik dan bencana tsunami, kemah seniman Aceh baru digelar kembali pada 2015.

“Setelah 25 tahun, DKA kembali menggelar kemah seniman. Setelah konflik berakhir, DKA juga berusaha menggelar kembali kemah seniman. Namun terkendala dana. Dan tahun inilah bisa digelar kembali. Kami berharap kegiatan ini menjadi agenda tahunan, digelar setiap tahunnya,” ungkap Nurmaida Atmaja.

Didampingi Ketua Pelaksana Kemah Seniman Aceh 2015 Rasyidin, Nurmaida Atmaja mengatakan kemah seniman diikuti ratusan pelaku dan pekerja seni, baik yang tradisional maupun modern.

“Antusias seniman mengikuti kemah seniman ini begitu besar. Sementara, panitia hanya mampu membiayai tujuh peserta dari tiap-tiap kabupaten/kota,” ungkap Nurmaida menjelaskan.

Adapun agenda kemah seniman tersebut di antaranya kesenian Aceh, baik tradisional maupun modern. Kemudian, menampilkan karya-karya seniman, baik dalam bentuk tari, puisi, dan lainnya.

Di samping itu, sebut dia, juga digelar duek pakat atau duduk dan bermusyawarah sesama para pelaku seni membahas berbagai masalah perkembangan dan kemajuan seni Aceh serta kendalanya.

“Kami berharap dari ajang kemah seniman ini melahirkan rekomendasi yang akan dapat memajukan kesenian Aceh. Termasuk meningkatkan kepedulian berbagai pihak terhadap kemajuan kesenian Aceh,” kata Nurmaida Atmaja. (ant)