Aceh Utara — Dua anak di Desa Abeuk Reuling Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara (08/06) yang kondisinya begitu memprihatinkan karena orang tua mareka tidak sanggup membawa mareka ke tempat pengobatan yang lebih jauh.

Nama-nama anak tersebut ialah Muhammad (10 tahun) dan Mufrijal (10 tahun) yang menurut medis mengatakan menderita penyakit Genetik yang mulai dirasakan sekitar Desember tahun 2011.

Sementara itu menurut Geuchiek setempat Dahlan Harun mengatakan ia sudah berupaya sekuat tenaga untuk membantu warganya.

“Saya sudah melakukan apa yang bisa saya lakukan demi warga saya dan Alhamdulillah kemaren mareka telah dirujuk ke RSUZA, dan kita berharap untuk selanjutnya dapat dibawa ke Rumah sakit yang lebih baik,” terang  Geuchiek Dahlan.

Menurut kakak dari (Muhammad) Nurhasanah mengatakan, sejauh ini sudah dibawa kemana-mana semampu mareka Cuma yang belum ke Jakarta saja, karena keterbatasan ekonomi yang mareka miliki. Selama ini mareka juga mengobatinya ke RSUZA beberapa bulan yang lalu dari bantuan pemerintah setempat.

“Sejauh ini kami telah membawa Muhammad kemana-mana, baik ke panti pijat, sembur, dokter praktek dan bahkan beberapa bulan yang lalu kami membawanya ke RSUZA ke Banda Aceh atas bantuan pemerintah, tapi tidak ada raksi apa-apa. Karena keterbatasan dana yang kami miliki maka kami tidak dapat membawanya ke Jakarta, sebab dari pihak RSUZA meminta uang untuk ke Jakarta sekitar 3,5 juta,” terang Nurhasanah.

Lebih lanjut orang tua dari (Mufrijal) Tarmizi Abdullah mengiyakan apa yang dikatakan Nurhasanah. Beliau mengatakan sejauh ini mareka tidak punya biaya untuk melanjutkan pengobatan karena memang tidak ada dana sama sekali, bahkan untuk kehidupan sehari-hari saja susah.

Muhammad sekarang memakai kursi roda milik abangnya yang juga menderita penyakit yang sama, tapi Muhammad dan Mufrijal mengali penyakit ini saat kelas II SD sekitar semerter 2, dan setelah itu mareka tidak dapat berjalan lagi sampai saat ini.

Muhammad dan Mufrijal beserta keluarganya mengharapkan uluran tangan dari pemerintah setempat untuk memberikan bantuan kesehatan atau bentuk lain sebagainya karena orang tua mereka mengatakan yakin bahwa anaknya akan bisa sembuh kembali. (Muhammad Zakaria/Kabar Indonesia)