Lhokseumawe – Kejahatan dengan berbagai modus operandi semakin ‘menggila’ menjelang hari raya Idul Fitri 1431 Hijriah. Di Lhokseumawe, tas milik   Sahartini, 24, karyawati Suzuya yang bertugas sebagai kasir, dirampas oleh dua pria pengendara sepeda motor RX King. Peristiwa ini terjadi saat korban sedang pulang kerja, Senin (30/8/2010) sekitar pukul 00.30 WIB dinihari.

Informasi yang dihimpun, menyebutkan, Sahartini yang tengah meluncur dengan sepeda motornya dari tempat dia bekerja, Suzuya Lhokseumawe, menuju ke rumahnya di Asrama Militer 1 Kodim 0103 Aceh Utara di Lhokseumawe, tiba-tiba ditempel oleh dua pria saat korban melintas di Jalan Samudra. “Selepas habis kerja mau pulang ke rumah, saya dijemput teman saya, Dedi, dengan sepmor Shogun. Saat lagi jalan, tepatnya di depan Masjid Jamik, tas saya dirampas oleh dua pemuda yang mengendarai RX King,” kata Sahartini, kemarin.

Sahartini mengaku langsung histeris beteriak ‘ada rampok… ada rampok…’. Sekonyong-konyong, dua pria tak dikenal itu tancap gas. Menurut Sahartini, tasnya yang dijambret dua pria tak dikenal itu berisi Kartu Tanda Penduduk (KTP), kartu ATM CNB Niaga, kartu Jamsostek, satu unit handphone Cina, satu unit handphone daun merek Nokia, dompet berisikan uang Rp70 ribu, sebuah kacamata, dan lima kunci supermarket Suzuya.

Rekan Sahartini, Dedy,30, menambahkan, aksi perampasan tas oleh dua pria tersebut berlangsung sangat cepat, sehingga pihaknya tidak mampu menangkap semua ciri-ciri pelaku maupun sepmornya. Yang terlihat sekilas, katanya, hanya RX King dengan tangkinya warna hitam tanpa plat atau nomor kendaraan dan tanpa lampu belakang.

“Pelaku yang mengemudi sepmor mengguna topi putih, kaos putih, badan kurus, kulit hitam, tingginya sekitar 170 cm. Pelaku satu lagi memakai jaket lee abu abu, kaos dalam hitam, berkulit hitam, badan kekar, rambut ikal, dan tingginya juga diperkirakan 170 cm. Mereka lari ke arah Jalan Malikussaleh, lalu menghilang,” kata Dedy.

Menurut Dedy, hingga Senin siang kemarin HP Sahartini yang dirampas pelaku masih aktif. Korban dengan pelaku bahwa saling berkomunikasi melalui pesan singkat SMS untuk mengetahui keberadaan pelaku. “Seusai kejadian, kami datang ke Polsek Banda Sakti untuk melapor, tapi petugas setempat mengarahkan kami untuk melapor ke Polres Lhokseumawe. Karena sedang panik, tadi pagi kami terlebih dahulu memblokir ATM,” kata Sahartini diamini Dedy.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Kukuh Santoso, kemarin, mengatakan, pihaknya telah meningkatkan pengamanan di wilayah kota dan sekitarnya. “Terutama patroli pada malam hari, pemantauan pusat pembelanjaan, dan lokasi keramaian masyarakat pada sore hari. Wilayah yang dianggap rawan sudah dipetakan, pengamanan terus kita tingkatkan,” kata Santoso.

Untuk terus mendukung peningkatan pengamanan, kata Kapolres Santoso, pihaknya akan menggelar pasukan pada Kamis 2 September 2010, sekaligus penempatan pos personil di sejumlah lokasi. Ia berharap masyarakat mewaspadai segala kemungkinan buruk terjadinya tindak kejahatan jenis apapun.(*/ha/nsy)