Bekasi — Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat memperkirakan produksi dan penjualan mobil di dalam negeri pada 2012 menembus angka 1 juta unit. Pada 2011, produksi mobil mencapai 838.000 unit dan penjualannya sebanyak 894.000 unit.

“Produksi akan terus meningkat seiring peningkatan perekonomian nasional,” kata MS Hidayat dalam sambutannya pada acara pemancangan tiang pertama pembangunan pabrik ketiga PT Denso Indonesia di Bekasi, Jumat (30/11).

Menurut dia, perkembangan produksi dan penjualan mobil mengindikasikan daya saing industri otomotif nasional makin meningkat. Untuk itu, pemerintah mendorong investor memanfaatkan momentum ekonomi nasional ini untuk berinvestasi atau ekspansi bisnis.

Kunci untuk memenangkan persaingan global di industri otomotif memerlukan upaya kreatif dan inovatif yang dilakukan secara konsisten serta berkelanjutan. Hal ini bisa dicapai melalui pengembangan sumber daya manusa yang berkualitas dan penyediaan infrastruktur pendukungnya.

MS Hidayat mengatakan, pemerintah akan menyediakan fasilitas dan memberi dukungan sertamelakukan berbagai penyempurnaan regulasi agar iklim usaha kian kondusif. Dengan ini, investor akan mendapatkan kepastian usaha yang lebih baik, terutama dalam menyusun serta melakukan pengembangan industri secara terukur dan terencana.

“Saya berharap, tiap dua tahun sekali, PT Denso Indonesia melakukan ekspansi dengan membangun pabrik baru. Denso jangan berhenti mencari terobosan baru serta terus mengembangkan kreativitas dan melakukan inovasi. Peningkatan kemampuan SDM dan melibatkan semaksimal mungkin SDM lokal dalam kegiatan produksi akan meningkatkan daya saing produk di pasar,” tuturnya.

Untuk itu, MS Hidayat mengapresiasi Denso Indonesia yang membangun pabrik ketiga dengan investasi senilai Rp 1,3 triliun atau 110 juta dolar AS. Pabrik baru yang akan beroperasi pada awal 2014 ini diperkirakan bisa menyerap sedikitnya 1.700 orang tenaga kerja. Ekspansi Denso Indonesia ternyata juga diikuti oleh industri pendukung dan pemasok.

Menurut dia, pembangunan pabrik baru Denso ini berkontribusi besar bagi perekonomian Indonesia karena meningkatkan investasi, menyerap banyak tenaga kerja, serta meningkatkan jumlah industri pendukung dan pemasok lokal dalam kegiatan produksi. Tentunya ini juga mendukung pertumbuhan industri nasional. Secara nasional, saat ini ada sekitar 1.400 industri komponen yang tergolong dalam industri komponen tier 1, tier 2, dan tier 3.

MS Hidayat mengatakan, pembangunan pabrik Denso ini juga menandakan proses transfer teknologi serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) di industri otomotif. Pabrik dibangun di atas lahan seluas 20 hektare dan akan mulai beroperasi pada Februari 2014.

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian Budi Dharmadi menambahkan, sekitar 200 perusahaan/industri yang merupakan pemasok, industri pendukung atau sub-kontraktor Denso Indonesia juga melakukan ekspansi investasi. Nilai keseluruhannya mencapai Rp 1,5 triliun dan akan menyerap 5.000 tenaga kerja baru.

“Ekspansi investasi untuk peningkatan kapasitas produksi yang dilakukan Denso Indonesia tentunya diikuti industri pendukungnya. Apalagi Denso memproduksi komponen utama produk otomotif,” tuturnya.

Sementara itu, Senior Executive Director for Thermal System Business Denso Corporation Jepang, Akio Shikamura mengatakan, Denso akan terus meningkatkan rasio produksi di Indonesia seiring penambahan kapasitas dengan pembangunan pabrik baru. Dengan ini, Denso bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan serta meningkatkan kontribusi pada perekonomian Indonesia dengan meningkatkan investasi dan penyerapan tenaga kerja.

Pada kesempatan yang sama, President Komisaris PT Astra Otoparts Tbk Johnny Darmawan mengatakan, Denso Indonesia menjawab tantangan untuk melokalkan komponen-komponen produk otomotif di Indonesia. Hal ini terkait dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang positif untuk industri otomotif dan komponen. (suarakarya-online.com)