Banda Aceh — Festival Danau Lut Tawar menampilkan beragam kegiatan wisata bertaraf internasional yang dipusatkan di Kabupaten Aceh Tengah. Praktisi wisata optimistis potensi wisata di provinsi Aceh akan lebih bangkit mengejar ketertinggalan dari wilayah lain, terutama ditandai dengan semakin kondusifnya iklim investasi di provinsi itu.

Juru bicara Pemerintah Aceh Usamah El-Madny mengatakan, pemerintah telah mematangkan seluruh acara yang bakal digelar memeriahkan tahun kunjungan Aceh 2013. Data pemerintah Aceh menyebutkan sedikitnya ada sekitar 30 kegiatan besar dan ratusan kegiatan lainnya sebagai pendamping yang digelar dalam Tahun Kunjungan Aceh 2013.

Kepala Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Aceh Tengah Muchlis Gayo mengatakan, sebelum gelar puncak acara Festival Laut Tawar, serangkaian kegiatan pendamping digelar di antaranya, pemilihan duta wisata, pemilihan putri kopi, lomba foto wisata, lomba cipta kreasi usaha kecil menengah berupa cendera mata, lomba renang tradisional, serta aksi lingkungan yang terkait erat dengan pelestarian Danau Laut Tawar.

Beberapa warga masyarakat mengaku menerima manfaat langsung dari sejumlah kegiatan wisata yang digelar pemerintah, sementara beberapa praktisi wisata mengaku belum mampu bangkit memasarkan potensi daerahnya dalam memeriahkan Tahun Kunjungan Aceh karena terkendala akses transportasi.

Iwan Prala (27), pemuda asal Kabupaten Gayo Luwes mengatakan, beberapa kendala terkait pasokan listrik mulai ditangani serius pemerintah daerah, untuk mendorong dan mendukung berbagai kegiatan pariwisata, yang menjadi salah satu primadona pembangunan di level provinsi.

Politisi muda Golkar Azir Sabri (49) dari Kabupaten Aceh Tengah mengatakan bahwa tahun ini cukup banyak program penghijauan, seperti penanaman pinus kembali di sekeliling danau. Namun jalan yang masih sempit dan belum diaspal menjadi kendala tersendiri.

Sementara itu, seorang pemuda asal Calang Aceh Jaya Teuku Asrizal (37) mengatakan, akses jalan bantuan Badan Pembangunan AS USAID di wilayahnya cukup baik memacu ekonomi namun pariwisata belum bangkit. Kehadiran jalan USAID cukup membantu, kualitas cukup baik, fasilitas ini membantu, karena kalau tidak ekonomi kita disini sulit bangkit. Potensi pariwisata pantai barat tinggi namun belum dimanfaatkan optimal.

Selain mengandalkan kegiatan reguler yang diikuti peserta dengan jumlah besar, Pemerintah Aceh juga tengah menggalakkan Desa Wisata, sebagai program pemajuan wisata berbasis masyarakat yang menonjolkan kebudayaan dan kearifan lokal yang terpelihara. Beberapa kabupaten kota yang menjadi pilot provinsi untuk program desa wisata, diantaranya Kota Banda Aceh, Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tamiang dan Sabang.

Tahun 2012 satu juta wisatawan datang ke Aceh, wisatawan nusantara (wisnu) masih mendominasi, sementara kunjungan wisatawan manca negara (wisman) yang didominasi dari Eropa, Tiongkok, ASEAN, Jepang dan AS tidak mengalami peningakatan berarti.

Sebelumnya pemerintah Aceh menargetkan 1,3 juta wisatawan akan berkunjung dan menyaksikan dari dekat beragam kegiatan dan ratusan kegiatan pendukung dalam Visit Aceh 2013. Pihak Pemerintah Aceh mengaku merangkul sejumlah kantor perwakilan dan Kedutaan RI di luar negeri untuk memasarkan wisata Aceh. Sementara dalam memaksimalkan promosi wisata, delegasi pemerintah Aceh mengikuti berbagai pameran wisata nasional dan internasional.

Kementerian Perhubungan RI pekan ini juga telah menawarkan 130 rute penerbangan baru kepada maskapai-maskapai nasional. Pihak Kemenhub mengatakan, wisatawan nantinya akan lebih mudah menjelajah Indonesia, dari 130 rute yang baru delapan diantaranya jalur penerbangan baru tersebut ditawarkan untuk sejumlah tujuan unggulan di provinsi Aceh.

Sementara itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh optimis mampu menghadirkan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Aceh dalam rangka Visit Aceh Year 2013 dengan menggelar berbagai event berskala nasional dan internasional di sejumlah daerah.

“Kita optimis pada kunjungan wisatawan yang akan datang ke Aceh pada tahun ini bisa mencapai 800 ribu,” ujar Kepala Disbudpar Aceh Adami Umar, Rabu (30/1).

Dikatakan, selain menggelar beberapa event internasional di sejumlah daerah Aceh, Disbudpar juga masih mengandalkan panorama alam Aceh untuk dijual. Di mana, wisata alam dan bahari diharapkan mampu menjadi daya pikat yang kuat membuat wisatawan selalu mengenang Aceh.

Setelah datang ke Aceh, mereka bisa melihat keindahan alam yang masih alami dan kondisi Aceh yang sudah aman untuk dikunjungi oleh para wisatawan.

Dengan kedatangan para wisatawan, mereka nanti akan bisa mempromosikan keindahan pariwisata Aceh ke kerabatnya ataupun kepada masyarakat lainnya.

Dikatakannya, dengan banyaknya event dipastikan dapat menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Aceh. Sehingga, perputaran uang di Aceh meningkat dari tahun ke tahun. Ini juga tentunya akan berdampak pada perekonomian masyarakat dan perekonomian daerah.

Untuk mencapai target tersebut, Adami berharap Pemerintah Kabupaten/Kota di Aceh dapat meningkatkan koordinasi antar stakeholder dan membenah sarana dan prasarana di sektor wisata sehingga minat wisatawan berkunjung ke Aceh meningkat.

“Kita akan terus melakukan promosi di sektor wisata, sehingga jumlah pengunjung semakin meningkat hingga dua kali lipat dari tahun sebelumnya,”jelas Adami.

Data yang dikeluarkan Dinas Budpar Aceh, jumlah kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri ke Aceh selama lima tahun terakhir mengalami kenaikan meski persentasenya kecil. Namun, trend positif ini akan terus dipertahankan.

Kunjungan turis asing dan lokal ke Aceh pada 2008 mengalami kenaikan 0,5 persen terdiri dari asing (1.728) dan lokal (71.0081). Sedangkan 2009, asing (18.580) dan lokal (712.630). Pada 2010, asing (20.648) dan lokal (720.079) atau naik 1,28 persen.

Pada 2011, wisatan asing berjumlah 28.053 dan lokal (959.546) atau naik 25 persen. Tahun lalu, asing (30.000) dan lokal (1.070.000) atau naik 10 persen. Target 2013, turis asing (37.500) dan lokal (1.315.000) atau naik 20 persen. (voa/analisadaily.com)