Aksi teaterikal manusia lumpur di bundaran Simpang Lima Banda Aceh (Foto M Iqbal/SeputarAceh.com)
Aksi teaterikal manusia lumpur di bundaran Simpang Lima Banda Aceh (Foto M Iqbal/SeputarAceh.com)

PULUHAN massa yang tergabung dari sejumlah komunitas, seniman dan aktivis lingkungan menggelar aksi Hari Bumi se-Dunia di beberapa ruas jalan di Kota Banda Aceh, Selasa (22/4/2014).

Aksi yang dimulai dengan menggelindingkan bola bumi dari depan kantor Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), bundaran simpang lima dan berakhir di areal tiang pancang bekas Hotel Aceh, sebelah selatan Masjid Raya Baiturrahman membuat antusiame warga Banda Aceh.

“Aksi ini bertujuan untuk mengajak warga Banda Aceh peduli pada kelestarian hutan, perlindungan satwa, pencemaran lingkungan dan pemanasan global,” ujar Andri Munazir, koordinator aksi dari Earth Hour Aceh.

Menariknya, dalam aksi teaterikal tersebut terlihat sejumlah peran, seperti manusia bertopeng satwa dan manusia lumpur.

Andri menambahkan, semua aksi itu merupakan karya dari para seniman Sanggar Seni Rupa 55 ini, mereka menyiapkan bola bumi raksasa dari goni bekas, membuat topeng satwa seperti gajah, harimau, burung rangkong, kupu-kupu, bunga raflesia yang semuanya berbahan kardus bekas. Dan para seniman juga melukis pesan-pesan tentang penyelamatan bumi.

“Pertama kalinya para seniman, komunitas dan aktivis lingkungan melakukan aksi bersama peringatan Hari Bumi di Aceh, dengan menyampaikan pesan-pesan penyelamatan bumi,” ujar Andri.

Adapuna sejumlah komunitas dan lembaga yang berpartisipasi dalam aksi tersebut, diantaranya Sanggar Seni Rupa 55, Lab Bahasa Universitas Serambi Mekkah, Jaroe, Kophi, Atjeh Bicycle Community, Darah Untuk Aceh, WWF Indonesia, Forum Tata Ruang Sumatera (For Trust), FFI, ACCI, KPHA dan Fora.[]