Para penabuh gendang pengiring hari Maha Puja Thaipusam (hari kebesaran Dewa Muruga) keliling seputaran kota Banda Aceh (Foto M Iqbal/SeputarAceh.com)

Para penabuh gendang pengiring hari Maha Puja Thaipusam (hari kebesaran Dewa Muruga) keliling seputaran kota Banda Aceh (Foto M Iqbal/SeputarAceh.com)PULUHAN umat Hindu keturuan Tamil India menyambut hari Maha Puja Thaipusam dan ritual Pangguni Uthiram di Kuil Palani Andawer, Gampong Keudah, Kecamatan Kuta Raja, Banda Aceh, Minggu (17/4/2016).

Prosesi hari Maha Puja Thaipusam dilaksanakan sebelumnya pada tanggal 15-16 April 2016 pada malam hari. Diantaranya menyembah urutan beberapa arca, melakukan tabuh gendang sambil menari, nyanyian mantra Hindu dan mengarak patung Dewa Muruga keliling kampung tanpa alas kaki sambil memecahkan beberapa butir kelapa.

Ritual Pangguni Uthiram jatuh pada bulan Maret atau April menurut penanggalan masehi.

Di Banda Aceh perayaan dimulai dengan menggiring para penazar ke tepi kali Krueng Aceh untuk dilakukan proses pensucian dengan 5 unsur tanah yaitu, api, air, udara dan eter. Dan selanjutnya ritual penusukan menggunakan vell atau logam penusuk berbentuk lembing dan hati dalam keadaan seperti kerasukan.[]