Fotografi Dokumenter mengacu pada bidang fotografi yang memfokuskan foto untuk digunakan sebagai dokumen sejarah.

Jadi, foto tidak semata-mata sebagai karya seni atau hanya sebagai kesenangan estetika saja, namun terkadang fotografi dokumenter kerap digunakan untuk menghasut perubahan politik dan sosial. Dalam istilah sederhana, fotografi dokumenter menggunakan foto atau gambar sebagai bukti.

Fotografer asal Amerika Serikat, Lewis Hine dan James Van Der Zee adalah dua pelopor fotografi dokumenter. Saat fotografi dokumenter dan fotografi artistik dianggap berlawanan dalam sebuah spektrum, Paul Strand (Amerika serikat) adalah salah satu dari beberapa fotografer terkenal yang telah menggabungkan keduanya.

Foto-foto dokumenter cenderung mengejutkan, bahkan kerap membangkitkan emosi bagi orang yang melihatnya. Hampir di seluruh negara di dunia, foto-foto dokumenter selalu di abadikan di koran-koran atau majalah nasional.

Melalui foto dokumenter, masyarakat belajar mencerna informasi yang sebenarnya terjadi, misalnya tentang situasi politik, budaya, lingkungan, dan berbagai fakta-fakta sejarah.

Seperti dilansir photography.com, fotografi dokumentermulai ‘booming’ di Negara Amerika pada era 1930-an (ketika fotografer dokumenter yang mendokumentasikan kemiskinan semakin bertambah banyak).

Anda ingin menjadi bagian dari sejarah bangsa? Menjadi fotografer dokumenter mungkin bisa menjadi pilihan, karena dengan menjadi seorang fotografer dokumenter Anda bisa menjadi bagian dari sejarah bangsa. (Ghiboo)