Jakarta — Pimpinan Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah, DR KH Noer Muhammad Iskandar SQ, mengatakan, haji itu merupakan proses pembentukan masyarakat muslim untuk menjadi orang-orang yang mabrur. Terkait dengan datangnya Tahun Baru 1434 H, umat Islam harus dapat berpindah diri dari perbuatan tidak baik kepada hal-hal yang baik (dari selama ini melakukan kemunkaran pindah ke perbuatan kebajikan).

“Jika ini dapat kita raih dan diimplentasikan dalam kehidupan sehari-hari, itu berarti kita telah memperoleh hadiah besar luar biasa keselamatan dunia akhirat dari Allah,” katanya pada Harian Terbit di Jakarta, kemarin.

Menurut Noer Iskandar, jika kita berhasil meraih kemenangan haji mabrur hendaknya bukan hanya untuk diri pribadi, tapi dapat diimplementasikan secara luas kepada orang lain dan masyarakat pada umumnya. Misal, dengan haji mabrur dapat menciptakan perdamaian, baik di lingkungan umat Islam maupun masyarakat di negeri ini menuju Indonesia baru, berintelektual tinggi, berwawasan luas dalam berbagai jenjang ilmu yang dibalut dengan nilai-nilai akidah.

Konteksnya dengan memperingati Tahun Baru Islam 1434 H, bangsa Indonesia bisa berhijrah (pindah) dari kondisi keterpurukan dan ketertinggalan sekarang ini, berubah menjadi lebih baik dari kemajuan segala aspek.

“Karena itu kita harus pandai-pandai berbagi keadilan pada sesama, menumpas ketidakjujuran, keserakahan dan menyirnakan rasa ego serta menjauhkan rasa individualisme. Karena semua itu sangat dibenci Allah,” ujarnya. (harianterbit.com)