Jakarta — Investor emas tampaknya akan semakin berseri-seri. Sebab, harga emas dunia terus menanjak. Sabtu (24/11) harga si kuning di pasar spot kembali bergerak ke atas, naik 1,34 persen menjadi USD 1.753,80 per troy ounces.

Harga diprediksi masih akan menguat karena penyelesaian krisis di sejumlah negara di Eropa belum menunjukkan titik terang. Sehingga, para pemilik uang kian bersemangat mengamankan kekayaannya dengan membeli emas.

Pergerakan harga ini dipastikan akan segera menular ke emas yang diperdagangkan di Indonesia. Jum’at (23/11) lalu, Aneka Tambang memasang harga jual untuk emas batangan di kisaran Rp 543.000 – Rp 582.000. Sementara harga buyback ditetapkan di level Rp 513. 000.

Harga emas diyakini akan menyentuh Rp590.200 per gram pada pekan depan seiring dengan berakhirnya November.

Kepala Analis PT Askap Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan, berdasarkan pergerakan harga emas secara teknikal, emas di pasar spot akan menyentuh USD 1.758 per ons.

Posisi USD 1.758 per ons, ujar Suluh, merupakan harga historis, yang juga dipicu terpilih kembalinya Barrack Obama sebagai presiden AS sehingga kebijakannya seperti quantitative easing akan terus berlanjut.

“Mendekati Desember, emas akan menjadi primadona investor karena mereka cenderung melepas aset berisiko seperti saham dan mencari haven assets seperti emas,” ujarnya.

Selain itu, pergerakan dolar AS yang tidak terlalu agresif tehadap mata uang lainnya seperti euro, juga mengangkat harga emas.

“Banyaknya pernikahan di akhir tahun menjadi salah satu faktor lain yang mampu melonjakkan harga emas seiring dengan meningkatnya permintaan,” jelas Suluh. (kaltimpost.co.id)