Banda Aceh, Seputar Aceh- Deklarator Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Hasan Tiro belum pasti akan menjabat sebagai Wali Nanggroe sebagaimana disebutkan dalam qanun (peraturan daerah) Aceh tentang Wali Nanggroe.

Mantan petinggi GAM, Malik Mahmud, Sabtu (17/10), mengatakan kepulangan Hasan Tiro kali ini hanya ingin melihat sanak saudara dan melepas rindu dengan masyarakat Aceh.

“Hasan Tiro ke Aceh hanya untuk melepas rindu, tidak ada kaitan dengan qanun atau yang lainnya,” ungkap Malik Mahmud kepada wartawan di Banda Aceh.

Ia belum dapat memastikan berapa lama Hasan Tiro akan berada di Aceh pada kepulangannya kali ini. “Semua tergantung keadaan, bisa jadi sampai beberapa bulan di Aceh. Sebab kepulangan yang pertama kalinya dalam keadaan sibuk dan singkat,” tambah Malik.

Malik juga menyebutkan, agenda Hasan Tiro selama di Aceh selain bersilaturahmi, juga untuk bertemu dengan anggota DPR Aceh dari Partai Aceh. Tidak ada agenda lain.

Hasan Tiro beserta rombongannya yang ikut didampingi, Malik Mahmud, Zaini Abdullah, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Ketua Komite Peralihan Aceh, Muzakkir Manaf, disambut dengan tari ranup lampuan dan salawat badar saat tiba di rumah yang disiapkan sebagai penginapannya selama di Aceh di Jalan Pemancar, Lamteumen Timur, Banda Aceh.

Hasan Tiro, Malik Mahmud dan Zaini Abdullah, kemudian dipeusijuek di atas pelamin oleh ulama Aceh Abu Gufran dan Cut Nyak Sari, Istri Usman Lampoh Awe, kawan seperjuangan Hasan Tiro. Para undangan ikut berdoa bersama untuk kebaikan Aceh. Doa dipimpin Ulama Kharismatik Abuya Muhibuddin Waly. [sa-ant-jmg]