Inggris – Hookah (Hubbly-bubbly) atau biasa dikenal dengan shisha menjadi tren terbaru di Inggris. Banyak bermunculan kafe dan bar yang menawarkan shisha, sejak larangan merokok diberlakukan pada tahun 2007.

Banyak yang tidak menganggap shisha lebih aman ketimbang merokok. Padahal, British Heart Foundation (BHF) menyebutkan, shisha bisa sama merusaknya dengan rokok tembakau. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan BHF, dari 133 pemerintahan daerah di kota besar, saat ini terdapat 556 bar, dimana tahun 2007 lalu hanya masih berdiri 179 bar shisha.

Sementara itu, World Health Organization (WHO) memperingatkan, menghisap shisha selama satu jam sama bahayanya dengan merokok tembakau sebanyak 100 batang. WHO juga menjelaskan, perokok tembakau biasanya menghirup 0,5-0,6 liter asap dari 8-12 hisapan, sedangkan menghisap shisha selama satu jam berarti melakukan 200 hisapan dan menghisap sebanyak 0,15-1 liter asap.

Senada dengan BHF dan WHO, Profesor Robert West, direktur studi tembakau di University College London mengatakan, kebiasaan menghisap shisha di kalangan anak muda memicu kekhawatiran. “Mereka tidak sadar bahayanya sama dengan merokok tembakau,” ujarnya seperti dilansir Daily Mail.

West menambahkan, meski tembakau shisha lebih bagus dibandingkan rokok, tetapi tetap mengandung toxin yang diketahui dapat menyebabkan kanker paru-paru dan penyakit jantung. Dia juga mengingatkan risiko kesehatan lain dari menghisap shisha, seperti penularan penyakit tuberkolosis dan hepatitis yang menular akibat menghisap shisha secara bergantian.

Mengisap shisha merupakan kebiasaan yang berasal dari Timur Tengah. Shisha memang berbeda dari rokok biasa. Bila ingin menghisap shisha, diperlukan alat khusus berupa bong berpipa dengan tinggi 60-70 cm. (Aml/Nky/JN)