Banda Aceh – Hujan meteor Lyrid mulai turun malam ini tepat pukul 00.00 WIB, Jumat (16/4/2010) sampai Senin (26/4/2010), masyarakat di seluruh dunia bisa menyaksikan fenomena alam hujan meteor ini atau yang lebih dikenal dengan ‘Bintang Jatuh’.

“Kita bisa menyaksikan hujan meteor Lyrid. Kenapa dinamai Lyrid? Karena ekor komet itu berada di arah rasi Lyra. Dan ada sebuah komet yang meninggalkan ekor debu,” tutur Kepala Observatorium Boscha Hakim Luthfi Malasan seperti yang diberitakan Detik, Kamis (15/4/2010).

Hakim menjelaskan, mulai Jumat hingga 10 hari ke depan, pergerakan Bumi akan melintasi ekor debu tersebut. Bagian yang menghadap ekor debu itu akan terlihat seperti hujan meteor.

Rumah Terbakar

Sementara itu tiga bangunan milik masyarakat di Gampong Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, ludes terbakar bersamaan dengan listrik PT PLN padam, Kamis, sekitar pukul 19.30 WIB.

Tiga bangunan tersebut dua di antaranya ruko (rumah toko) semi permanen dan satu rumah milik warga tsunami tidak dapat diselamatkan, meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Saksi Hasanuddin, warga setempat, mengatakan, api berasal dari salah satu bangunan ruko yang dijadikan tempat usaha permainan anak-anak (playstation).

Dua belas unit armada kebakaran dikerahkan, namun tidak berhasil menjinakkan si jago merah yang melalap hingga menghabiskan bagian rumah dan ruko beserta isinya.

Mobil pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian sekitar 30 menit setelah kebakaran itu terjadi.

Hasunuddin menjelaskan, api begitu cepat menyambar ketiga bangunan yang berdekatan itu. Upaya keras aparat keamanan tidak berhasil untuk memadamkan api di rumah milik Usman tersebut.

Selain pemadam kebakaran, ratusan masyarakat setempat juga ikut berupaya memadamkan si jago merah tersebut.

Masyarakat hanya menggunakan perlengkapan sederhana seperti ember dan timba, ikut melakukan penyiraman bagian-bagian bangunan lain yang dekat dengan bangunan kebakaran tersebut.

Aparat kepolisian, ikut mengamankan lokasi terbakarnya tiga unit bangunan milik masyarakat di kota berpenduduk sekitar 230 ribu jiwa itu.

Menurut pengakuan korban, Usman, kerugian harta benda miliknya yang tidak berhasil diselamatkan itu ditaksir ratusan juta rupiah.

Informasi lain yang berkembang menyebutkan, kebakaran itu diawali dengan jatuhnya benda aneh seperti api di atas atap salah satu bangunan yang terbakar tersebut.

Benda aneh itu diduga jatuh dari langit dan masyarakat menyebutkan meteor. Namun pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan terhadap penyebab kebakaran itu.(*/dtc/ant)