Meulaboh — Investasi di wilayah pantai barat Aceh diharapkan bakal tumbuh secara signifikan, menyusul akan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Nagan Raya yang menghasilkan 220 Megawatt.

Kepala PT PLN Cabang Meulaboh Abdullah di Meulaboh, Sabtu (15/12) mengatakan selama ini investor terkendala menanamkan modalnya karena masih terbatasnya energi, namun bila PLTU sudah beroperasi maka pengusaha akan terus berdatanggan.

Proyek PLTU di Kabupaten Nagan Raya mampu menghasilkan energi listrik 2×110 MW atau 220 MW pada 2013, sementara kebutuhan energi listrik untuk wilayah kerja PLN Meulaboh berkisar 40-45 MW.

Kata Abdullah, rasio elektrifikasi dalam wilayah kerjanya yakni, Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya, Simelue dan Nagan Raya, sudah mencapai 96,9 persen dengan jumlah pelanggan 123.900 rumah tangga dan 14 persen diantaranya menggunakan listrik pintar (prabayar).

Selain itu bilapun selama ini sempat terjadi pemadaman arus listrik 75 persen hal tersebut diakibatkan oleh faktor alam seperti terkena timpaan pohon dan tumbang tiang listrik karena tanah longsor.

“Faktor alam selama ini yang membuat pemadaman listrik karena memang sudah didesain demikian, sedikit saja tertimpa kayu maka listrik akan padam sendiri untuk mencegah dampak berbahaya lain,” imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan, ketertarikan investor berdatangan tersebut dibuktikan oleh pemasangan pertama arus listrik besar kepada PT Horas yang baru-baru ini melakukan investasi besar di Aceh untuk melancarkan operasionalnya.

Kata Abdullah, meskipun PLTU Nagan belum memulai menyambungkan arus listrik ke seluruh masyarakat akan tetapi dipastikan tidak ada masyarakat yang belum menggunakan energi listrik, kecuali keluarga di pedesaan jauh yang belum mengajukan permintaan pemasangan.

Menurut dia, pemasangan listrik memiliki kriteria pengguna seperti ada pelanggan antara 20 sampai 30 KK dalam sebuah area dan mengajukan persyaratan, bila itu sudah disediakan tidak ada alasan pihak PLN tidak melakukan pemasangan.

“Kami perkirakan sudah 96 persen KK sudah terpasang, hanya tinggal beberapa lokasi yang memang belum meminta karena pemasangan listrik memiliki kriteria dan persyaratan juga,” katanya menambahkan.

Abdullah mengharapkan agar tidak ada pemadaman arus listrik sepanjang waktu, dalam kondusi musim penghujan dan angin kencang di wilayah kerjanya itu dimintakan kesediaan masyarakat untuk menebang pepohonan yang terkena kawat listrik.

Karena menurutnya, kondisi jaringan di wilayah kerjanya terlalu panjang dan banyak ditemukan kawasan rentan pemadaman arus karena masih banyak pepohonan yang menghambat dan memutuskan kawat yang bergantungan.

“Karena itu kalau memang masyarakt tidak berani menebang pohon, hubungi saja kami, biar PLN yang menebang agar tidak ada pemadaman arus listrik karena faktor alam,” pungkasnya. (ant)