Direktur Utama PT Kamadhenu Ventures Indonesia (KVI),Naanda Kumar (kanan) meyakinkan Bupati Aceh Tengah Nasaruddin terkait pembangunan pabrik gula di Kecamatan Ketol. (Julihan Darussalam/Analisa)
Direktur Utama PT Kamadhenu Ventures Indonesia (KVI),Naanda Kumar (kanan) meyakinkan Bupati Aceh Tengah Nasaruddin terkait pembangunan pabrik gula di Kecamatan Ketol. (Julihan Darussalam/Analisa)
Direktur Utama PT Kamadhenu Ventures Indonesia (KVI),Naanda Kumar (kanan) meyakinkan Bupati Aceh Tengah Nasaruddin terkait pembangunan pabrik gula di Kecamatan Ketol. (Julihan Darussalam/Analisa)
Direktur Utama PT Kamadhenu Ventures Indonesia (KVI),Naanda Kumar (kanan) meyakinkan Bupati Aceh Tengah Nasaruddin terkait pembangunan pabrik gula di Kecamatan Ketol. (Julihan Darussalam/Analisa)

INVESTOR India melalui PT Kamadhenu Ventures Indonesia (KVI) menyatakan kesiapannya membangun pabrik gula di Aceh Tengah pada Mei 2013 mendatang. Bupati Aceh Tengah, Ir Nasaruddin MM meminta kepada pihak investor dengan kehadiran pabrik gula ini bisa bermanfaat bagi petani tebu di daerah dataran tinggi Gayo itu.

Di Gayo, tanaman tebu menjadi primadona kedua setelah komoditi andalan utama tanaman kopi Arabica. Saat ini, lahan tebu seluas lebih kurang 7.939 hektar yang dikelola oleh petani tebu khususnya di Kecamatan Ketol.

Dalam setahun petani mampu memproduksi 48.888 ton atau sekitar 8.000 kg per hektar dengan luas panen mencapai 6.111 hektar.

“Bulan depan sudah kita mulai pembangunannya, dan diupayakan selesai dalam 10 bulan ini”, ujar Direktur Utama PT KVI, Naanda Kumar saat bincang- bincang dengan Bupati Nasaruddin di pendopo, rabu (17/4). Naanda meminta kesediaan bupati untuk meletakkan batu pertama pembngunan pabrik tersebut.

Pihak KVI telah beberapa kali melakukan penjajakan untuk berinvestasi di Aceh Tengah, bahkan tahun lalu sudah melakukan penandatanganan kesepahaman (MoU) dengan Pemda setempat untuk percepatan pembangunan pabrik.

Dua Tahap

Naanda menjelaskan, pabrik gula akan dibangun di atas lahan seluas 75 hektar dan dilaksanakan dalam dua tahap.

Tahap pertama diperuntukkan bagi pengolahan tebu dan gula pasir sementara tahap kedua untuk menghasilkan etanol dan membangun pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas 30 Mega Watt (MW).

Tenaga listrik ini akan dipakai untuk operasional pabrik sebesar 7-8 MW dan sisanya akan dikomersilkan bagi masyarakat sekitar. Menurutnya, mesin akan bekerja selama 24 jam, sehingga pasokan listrik akan sangat berpengaruh pada kualitas gula yang dihasilkan.

Selain itu, pihak PT KVI mengharapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah dapat membantu memperlebar jalan yang sudah ada. “Ja lan keluar masuk lokasi pabrik masih sangat sempit, padahal nanti dalam sehari ada 4-5 metrik ton, dengan mobilitas hingga seribu truk dalam sehari,” jelas Naanda.

Bupati Nasaruddin mengatakan pemda telah menyiapkan anggaran untuk pelebaran jalan tersebut. Ia menekankan perlu dilakukan reagreement terkait rencana pembangunan dan operasional pabrik dengan poin yang lebih detail dan jelas.

Selain Nandaa Kumar, dari PT KVI hadir Dean Nelson, Arvind Kattar dan Edwin serta koordinator proyek pembangunan pabrik gula, Edwin D. Samuel. (analisadaily.com)