Darussalam –  Akhir-akhir ini orang tua muslim lebih banyak disibukkan dengan duniawi sehingga cendrung lupa atas kewajibannya untuk mendidik anak-anaknya menjadi muslim sejati. Akibatnya, keislaman bagi seorang muslim semakin memudar.

Demikian disampaikan Tgk Mukhtaruudin, kepada orang tua murid dalam ceramah agamanya pada acara kenduri Maulid Nabi Muhammad SAW di Taman Pembacan Al-Qur’an (TPA) dan Taman Kanak-Kanak (TK) Al-Azhar, kemukiman Siem, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, kemarin.

“Jika sikap ini tak kunjung dirubah dan disadari oleh orang tua, tidak tertutup kemungkinan Islam di Aceh ini tinggal nama bukan lagi sebuah tuntunan untuk bekal di akhirat kelak,” katanya kepada orang tua dan ratusan anak-anak TK dan TPA.

Seharusnya, kata dia, sebagai orang tua muslim merasa malu jika anaknya tidak bisa membaca Al-Quran dan tidak mengetahui rukun-rukun yang diajarkan dalam Islam. Tapi yang terjadi akhir-akhir ini bahkan sebaliknya. “Orang tua menjadi malu kalau anaknya tidak bisa bernyanyi dan menari,” tuturnya.

Dari itu sebutnya, kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar anak-anak setingkat TK ini patut didukung semua pihak. Dia mengharapkan kegiatan maulid hanya di TPA dan TK Al-Azhar itu, tapi semua sekolah usia dini di Aceh.

Melalui momentum Maulid Nabi ini, salah satu langkah tepat orang tua mengajarkan anaknya untuk mengenang rasulnya yang telah merubah akhlak manusia dari alam kejahilan, kebodohan kepada alam penuh ilmu pengetahuan dan kesopanan, beradab dengan akhlaqul qarimah.

”Mulai dari dasar ini, sedikit demi sedikit mereka akan memahami bahwa Islam itu adalah agama yang benar disisi Allah SWT, selain mereka didik membaca ayat-ayat Allah,” pesannya.(*/kha/min)