Idi Rayeuk, Seputar Aceh Akibat maraknya  penambangan pasir di kawasan sugai Arakundo, Kecamatan Julok Aceh Timur, pinggiran sungai tersebut kini terancam abrasi. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir pinggiran sungai di bawah jembatan Arakudo yang menghubungkan Jalan Negara Banda Aceh Medan telah terjadi Abrasi lebih kurang lima meter. Hal itu akan membuat jembatan tersebut terancam putus.

Anggota DPRK Aceh Timur, Abdul Hamid, Selasa (22/12) mengatakan, penambangan pasir perlu ditertipkan. “Kita meminta masyarakat untuk dapat sama-sama menjaga keutuhan jembatan. Untuk itu mari kita jangan melakukan penambangan di pinggir jembatan yang bisa berakibat abrasi terhadap jembatan,” kata Hamid.

Hamid juga menjelaskan dari laporan masyarakat setempat, pneambang pasir yang memakai mesin penyedot itu sedikitya menguras 80 kubit pasir perhari. “Bayangkan kalau terus-terusan disedot, tidak tertutup kemungkinan jembatan dan tanggal penahan banjir akan jebol,” ujarnya.

Dia menambahkan, Pemerintah Aceh untuk dapat  mengangarkan anggaran ditahun 2010 untuk pengadaan pembagunan kawat beronjong di bantaran sungai Arakundo.

”Ini sangat perlu untuk mengantisipasi terjadinya pengikisan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang diakibatkan oleh penambang pasir dan arus banjir,” tambah Hamid. [sa-ily]