Banda Aceh — Para keluarga kapal kargo KM Artika mengangkut beras, gula pasir dan bawang putih impor asal Malaysia yang dilaporkan hilang dan tenggelam di perairan laut kawasan Sabang, Provinsi Aceh berharap korban dapat ditemukan dalam keadaan selamat.

“Besar harapan anak saya bisa ditemukan dalam keadaan selamat,” kata Nurlina (45) orang tua dari korban Saifullah Ramadhan yang ditemui di pantai Lhokmee, Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (03/08)

Ia menjelaskan, sebelum KM Artika yang mengangkut barang impor asal Penang tujuan Sabang itu tenggelam, Saifullah sempat menelpon adiknya yakni Yulianti seraya mengabarkan kapal bocor dan mau tenggelam di perairan Sabang.

“Abang memberitahukan kondisi kapal bocor, dan mau tenggelam. Adik kasih tahu sama ibu tentang ini dan doakan kami agar bisa ditemukan dalam keadaan selamat,” kata Yulianti mengisahkan ketika menerima telepon terakhir dari abangnya.

Nurlina, warga Krueng Geukeueh, Kota Lhokseumawe, Aceh itu menjelaskan, setelah menerima telepon sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis (2/8), dan pada Jumat (3/8) memutuskan berangkat ke Kota Banda Aceh.

“Kami ingin memastikan apakah benar kapal tempat anak saya selama ini bekerja tenggelam dan bagaimana nasib awak kapal khususnya anak kami,” kata dia menjelaskan.

Ia berharap, tim penyelamatan segera menemukan para awak kapal yang berasal dari Aceh dan Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, bisa ditemukan dalam keadaan hidup.

Kapal kargo pengangkut 250 ton beras dan dua ton gula selain bawang putih itu terbuat dari material kayu dan diperkirakan tenggelam diperairan laut yang berjarak sekitar 18 mil mendekati pesisir pantai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang.

Sementara itu, tim Badan SAR Nasional Provinsi Aceh bekerja sama dengan Pol Air Polda Aceh serta sejumlah relawan lainnya terus berupaya mencari kapal kargo yang tenggelam di perairan laut Sabang tersebut. (ant)