Banda Aceh – Jajaran aparatur pemerintahan di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh diminta agar menjadi “lokomotif” dalam memelihara kerukunan di dalam masyarakat guna mewujudkan pemilihan kepala daerah (pilkada) berlangsung damai.

“Upaya pemeliharaan kedamaian dan kerukunan sangat penting dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah sebab dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan disharmonisasi jika suasana politik tidak sehat,” kata Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Aceh H Ibnu Sa’dan di Banda Aceh, Kamis (22/3).

Ia menyampaikan hal itu di sela-sela melantik dua pejabat eselon III di lingkungan Kanwil Kemenag provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa itu.

Menurut Kakanwil, tanpa kontrol moral dan nilai-nilai agama yang kuat dalam suasana politik yang tidak sehat dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam masyarakat untuk memberikan pilahan sesuai hati nurani.

“Dalam suasana politik yang tidak sehat isu agama dan simbol-simbol agama terkadang juga ikut dieksploitasi yang nantinya berdampak terhadap kedamaian,” katanya menjelaskan.

Karena itu, Ibnu mengajak seluruh jajaranya untuk menjadi penggerak utama dalam melakukan pendekatan agama dan pelaksanaan fungsi pelayanan agama dan keagamaan secara maksimal kepada semua pihak guna mewujudkan pilkada damai.

“Mari bersama-sama untuk melakukan berbagai upaya dalam mewujudkan pemilihan kepala daerah di Aceh berlangsung dengan adil, jujur, demokratis dan bermartabat,” katanya.

Pilkada gubernur/wakil gubernur akan berlangsung serentak dengan pemilihan 17 bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota pada 9 April 2012.

Pilkada gubernur/wakil gubernur akan diikuti lima pasangan calon masing-masing Tgk Ahmad Tajuddin/T Suriyansyah, Irwandi Yusuf/Muhyan Yunan, Darni M Daud/Ahmad Fauzi, Muhammad Nazar/Nova Iriansyah dan Zaini Abdullah/Muzakir Manaf. (ant)