Industri Keramik (travel.detik.com)
Industri Keramik (travel.detik.com)
Industri Keramik (travel.detik.com)
Industri Keramik (travel.detik.com)

INDUSTRI keramik dalam negeri telah menerapkan teknologi paling canggih di dunia dalam proses pembuatan produk keramik. Oleh karena itu, industri keramik Indonesia harus dapat bersaing di pasar internasional yang memiliki daya saing tinggi. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun, ketika membuka Pameran KERAMIKA Renovation & Construction Expo 2013 di Jakarta Convention Center, Kamis (18/4).

Menurut Wamenperin, kualitas produk keramik yang dihasilkan industri keramik dalam negeri tidak kalah dengan negara-negara lain di dunia. “Buktinya Indonesia merupakan salah satu produsen terbaik di dunia dan menduduki peringkat keenam dunia,” ujar Wamenperin seperti di laman http://setkab.go.id.

Tidak hanya itu, industri keramik di Indonesia yang telah berkembang selama lebih dari 30 tahun merupakan salah satu industri unggulan dengan ketersediaan bahan baku melimpah.

“Prospek industri keramik nasional dalam jangka panjang cukup baik seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat, terutama untuk jenis tile/ubin dan saniter,” ungkap Wamenperin lagi. Hal itu karena didukung oleh pertumbuhan pembangunan nasional, baik properti maupun perumahan.

Produksi keramik nasional setiap tahunnya terus meningkat dan memberikan kontribusi yang cukup baik dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional, oleh karena itu industri keramik terus meningkatkan kualitas maupun desainnya guna merebut pangsa pasar dalam negeri maupun manca negara.

Industri keramik nasional juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan produsen keramik negara lain yaitu tersedianya deposit tambang bahan baku keramik yang cukup besar di berbagai daerah seperti ball clay, feldspar, zircon maupun energi gas sebagai bahan bakar proses produksi. “Ini jelas merupakan suatu keuntungan dalam upaya meningkatkan daya saing produk keramik nasional,” jelas Wamenperin lagi.

Produksi keramik nasional setiap tahun terus meningkat dan memberikan kontribusi tinggi dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional melalui penyediaan kebutuhan domestik, perolehan devisa, dan penyerapan tenaga kerja.

Industri keramik tile dunia ujar Wamenperin, tumbuh sebesar 10,1% pada tahun 2011 dengan total produksi sebanyak 10,1 miliar meter persegi. Indonesia memproduksi keramik tile sebanyak 317 meter persegi atau 3% dari total produksi dunia. Sementara China, yang merupakan produsen terbesar dunia, memproduksi keramik tile sebanyak 4,8 miliar persegi atau menguasai 45,7% dari total produksi dunia.

Untuk menjaga kelangsungan produksi tersebut, Wamenperin menjelaskan bahwa saat ini PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk telah menandatangani kesepakatan kontrak jual-beli gas bumi dengan industri keramik Indonesia. “Ini menjadi bukti bahwa PGN siap menyulai gas untuk kebutuhan industri keramik,” tegasnya.

Wamenperin menambahkan, pemerintah memiliki komitmen dalam mengembangkan industri keramik dan selalu menyusun strategi kebijakan terbaik untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif. Kapasitas produksi industri keramik nasional perlu ditingkatkan guna memenuhi kebutuhan keramik, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, serta mendorong ekspor dengan melakukan promosi untuk perluasan pangsa pasar ke negara-negara yang belum dimasuki oleh negara pesaing.[]