Jakarta — Perdagangan emas diperkirakan masih akan menjadi pilihan investasi produk berjangka yang paling diminati di 2013.
Isu fiscal cliff yang menghantui ekonomi Amerika Serikat (AS) di tahun depan memicu kekhawatiran investor terhadap masa depan mata uang Dolar AS dan ancang-ancang beralih ke emas.
Spot emas ditutup lebih tinggi pada perdagangan akhir pekan lalu, namun secara keseluruhan jelang akhir tahun ini spot emas masih sedikit melemah di kisaran US$ 1700/troy ounce. Diperkirakan penguatan akan terus terjadi mengingat negosiasi di Washington antara Demokrat dan Republik untuk menyelesaikan jurang fiskal masih menemui jalan buntu.
“Pasar saat ini fokus ke pembicaraan di Washington. Mereka masih khawatiran terhadap perekonomian di AS sehingga mereka beralih ke emas,” kata Manager PT HIG Internasional Berjangka, Atok Mentawai yang dilansir SWA, Senin (10/12).
Jika kebijakan menaikkan pajak dan mengurangi anggaran jadi diberlakukan tahun depan, maka Dolar AS masih akan makin terlihat melemah di tahun depan. “Setidaknya sejak awal tahun depan, harga emas memiliki pijakan yang kokoh untuk naik,” katanya.
Seperti diketahui, pemerintah di AS dihadapkan pada upaya mengurangi defisit anggaran dengan menaikkan pajak dan mengurangi belanja yang berakibat pada kontraksi perekonomian AS yang saat ini tengah recover.
Kebijakan ini diatur dalam UU yg disebut ‘ Budget Control Act of 2011′. UU ini merupakan produk kompromistis antara pemerintahan Obama (Demokrat) dengan Kongress (Republik). Dalam UU disebutkan kenaikan pajak akan berlaku otomatis mulai Januari 2013 dan juga pemotongan anggaran. Dengan kebijakan tersebut anggaran AS akan dihemat hingga US$ 650 miliar dalam bentuk pengurangan defisit.
Efeknya apabila kebijakan tersebut berlaku, perekonomian AS diperkirakan akan mengalami krisis kembali atau double-dip recession, angka pengangguran terus meningkat, mata uang Dolar AS pun melemah. (swa.co.id)
Belum ada komentar