Sigli – Sejak 2008 hingga 2010 Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie menemukan 5 kasus pengidap Human immunodeficiency virus (HIV), satu di antaranya meninggal dunia.

Demikian disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Sigli, Pidie, dr Fakhrul Riza, M.PH kepada Harian Aceh, kemarin di ruang kerjanya. “Sejak Januari 2008 hingga Juli 2010 ini, kita sudah menemukan 5 kasus HIV positif,” terangnya dengan menunjukkan data temuan dengan rincian bulan Januari 2008 1 kasus, Juli dan Oktober 2009 sebanyak 2 kasus serta Mei dan Juli ada dua kasus.

Dari lima kasus yang ditemukan di Pidie, 2 kasus di Kecamatan Glumpang Tiga, 2 kasus Kecamatan Kota Sigli dan 1 kasus di Kecamatan Pidie.

Menurut Fakhrul, selama ini banyak orang mengucilkan penderita HIV dan mencap mereka kotor karena melakukan perbuatan tercela dengan berhubungan sex bebas. Anggapan itu, katanya, sungguh tidak benar. “Penderita HIV tidak perlu dikucilkan, karena virus itu bukan mesti karena berhubungan badan, tetapi juga terjadi karena suntikan dan tranfusi darah yang mengidap HIV,” jelas Fakhrul sembari menambahkan pihak paling rentan terjadi adalah petugas medis bila kurang hati-hati dalam melakukan pengobatan. Jika suntikan bekas dari pasien HIV tertusuk pada anggota tubuh dan berdarah, maka virus itu akan masuk.

“Selama ini selain para perempuan malam, virus ini juga sudah menyerang sejumlah pengusaha, termasuk tokoh agama. Jadi kita ingatkan kepada seluruh warga termasuk petugas medis hati-hati bermain darah,” imbau Sekretaris yang dikenal pekerja keras ini.

Dalam melakukan upaya pencegahan penyakit mematikan itu, pihak Dinkes lanjut Fakhrul, menempuh berbagai cara seperti melakukan pemeriksaan tersangka dan melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang bahaya virus itu. Pemerintah jgua menghimbau perempuan malam, sopir, salon dan petugas medis seantiasa berhati-hati, karena kelompok ini rentan terinfeksi virus.ari