Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh melalui UPTD Museum Tsunami Aceh terus memperkuat kegiatan pelatihan terkait kesiapan dan kesiagan bencana. Kegiatan yang difasilitasi oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Museum Tsunami Aceh ini berupa kegiatan Kursus Pelatihan Fasilitator (Training of Trainers) Capacity Building of Local Community for Tsunami Disaster Risk Reduction in Banda Aceh, sejak Januari lalu hingga Mei 2023 baik secara luring maupun secara daring. Dalam kegiatan tersebut juga melibatkan dua sekolah sebagai role model, yakni SMPN 11 Banda Aceh dan SMPN 17 Banda Aceh, dimana nantinya akan memegang peran penting dalam mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut disampaikan oleh kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M Syahputra AZ dalam kegiatan lanjutan persiapan sesi pembelajaran peningkatan kapasitas kerjasama Pemerintah Aceh dengan Kamaishi, Jepang yang difasilitasi oleh JICA.

DINAS Kebudayaan dan Pariwisata Aceh melalui UPTD Museum Tsunami Aceh terus memperkuat kegiatan pelatihan terkait kesiapan dan kesiagaan bencana.

Kegiatan yang difasilitasi oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Museum Tsunami Aceh ini berupa kegiatan Kursus Pelatihan Fasilitator (Training of Trainers) Capacity Building of Local Community for Tsunami Disaster Risk Reduction in Banda Aceh, sejak Januari lalu hingga Mei 2023 baik secara luring maupun secara daring.

Dalam kegiatan tersebut juga melibatkan dua sekolah sebagai role model, yakni SMPN 11 Banda Aceh dan SMPN 17 Banda Aceh, dimana nantinya akan memegang peran penting dalam mencapai tujuan tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M Syahputra AZ dalam kegiatan lanjutan persiapan sesi pembelajaran peningkatan kapasitas kerjasama Pemerintah Aceh dengan Kamaishi, Jepang yang difasilitasi oleh JICA.

“Setelah beberapa sesi ToT, kita akan lanjut kepada tahapan persiapan untuk sesi pembelajaran,” sebut Syahputra, Selasa, 30 Mei 2023 di ruang rapat setempat.

Ia menjabarkan, pada sesi pembelajaran akan dilakukan dalam 2 periode dimulai dari bulan Juni 2023.

“Dalam sesi pembelajaran tersebut guru-guru yang terlibat akan diajarkan bagaimana membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan menerapkan di sekolah masing-masing secara mandiri,” tutupnya Syahputra.