Bireuen — Muslim Aid Indonesia (MAI)–Aceh Economic Development Financing Facility (AEDFF) melakukan lokakarya akses pasar peternak sapi, sekaligus mengundang para wakil dari 36 kelompok ternak, DP3K Kabupaten Bireuen, Disperindagkop Kabupaten Bireuen, Bappeda Kabupaten Bireuen, Bank Syariah Mandiri, BRI, mahasiswa dari Universitas Al Muslim (Unimus) Bireuen.
Lokakarya yang dilaksanakan di Meuligo Hotel itu kemarin, bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai strategi akses pasar, dan memberikan rekomendasi bagi investor terkait dengan pengembangan peternakan di Kabupaten Bireuen.
Pada lokakarya itu pihak MAI juga membentuk asosiasi kelompok ternak Kabupaten Bireuen yang diciptakan sebagai media komunikasi antara kelompok agar dapat menyamakan ide-ide serta memudahkan koordinasi dengan pihak luar, sehingga langkah-langkah untuk memajukan usaha peternakan dapat tercapai.
Muchtar Razali, Director of Program dari Muslim Aid Indonesia menegaskan bahwa dalam mencapai akses pasar, yang terpenting adalah memenuhi kepuasan masyarakat dan juga mempertahankan kualitas produk yang dimiliki oleh kelompok ternak. Sehingga, pelanggan akan datang lagi dan mempromosikan ke jaringan yang lebih luas.
Menurutnya, pihak MAI sejak awal telah mengembangkan konsep peternakan yang memberi keuntungan kepada masyarakat.
Dan mereka berharap apa yang telah dibina dapat terus berjalan, dan masyarakat betul-betul memperhatikan bahwa kita harus beternak dengan pola modern seperti yang telah diajarkan, sehingga pengembangan ekonomi di wilayah ini dapat dinikmati oleh seluruh warga.
Selain itu sejak Juli 2010-Juli 2012, telah menyelesaikan seluruh pembangunan kandang ternak sapi berikut fasilitasnya, serta mendistribusikan sebanyak 1.440 ekor sapi kepada 36 kelompok ternak binaan yang berada di 4 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bireuen bahkan Proyek itu didanai oleh Multi Donor Fund (MDF) ini sejak Juli 2010 hingga Agustus 2012 mendatang.
Bupati Bireuen, Nurdin Abdul Rahman menyampaikan bahwa program ini bukan hanya untuk kelompok yang sudah ada, tetapi juga dapat digulirkan ke pihak-pihak lain di luar kelompok.
Selain itu, beliau meminta kepada DPRK Kabupaten Bireuen untuk mengesahkan Dinas Peternakan di dalam struktur organisasi pemerintahan, sehingga dapat berperan lebih mandiri dalam mengembangkan bidang peternakan di Kabupaten Bireuen. (Harian Andalas)
Belum ada komentar