Banda Aceh – Pemerintah Aceh akan merawat semua warga Aceh yang mengalami gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh. Karena itu, masyarakat dihimbau tidak memasung jika ada anggota keluarganya yang gila.

“Tak perlu buang-buang uang untuk membeli rantai. Kalau ada anggota keluarga yang gila laporkan kepada kami karena Pemerintah Aceh siap menjemput kapan saja dan dimana saja di Aceh,” kata Gubernur Aceh Irwandi Yusuf saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh, Rabu (15/9/2010).

Kata Irwandi, Pemerintah Aceh memberikan pelayanan gratis kepada setiap pasien gila melalui pelayanan Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), kecuali bagi yang gila akibat narkotika.

”Bagi pasien gila akibat narkotika, itu tidak ada JKA. Itu tugas Badan Narkotika Provinsi (BNP), biar mereka yang mengurusnya. Namun, warga juga harus melaporkannya ke Pemerintah Aceh kalau ada yang gila akibat narkotika. Orang BNP nanti akan menjemputnya,” ujar Irwandi.

Sementara itu, Direktur RSJ Banda Aceh Saifuddin mengatakan, 100 persen pasien gila yang sedang mengalami rehabilitasi di RSJ itu merupakan pasien yang dijemput langsung oleh mereka dari rumahnya masing-masing. Penjemputan itu, kata dia, sesuai program bebas pasung 2010.

”Kapan bebas pasung ini tidak tahu. Dia seperti rambut, setelah dipotong lalu panjang lagi. Artinya, setelah sembuh, kadang sakit kembali dan ada juga yang baru gila,” rincinya.

Jika melihat jumlah pasien jiwa, Saifuddin mengatakan idealnya RSJ di Aceh ditambah, sebagaimana program Pemerintah Aceh sebelumnya yang akan membangun RSJ di tiga titik.

“Satu di barat selatan, satu di tengah tenggara dan satu di wilayah timur. Kalau hanya satu di sini kurang memadai dan lokasinya juga terkesan tidak adil karena sulit dijangkau yang dari timur, tenggara, dan selatan,” kata Saifuddin.

Janjikan modal usaha

Pada Sidak kemarin, Irwandi yang ditemani Direktur RSJ Banda Aceh Saifuddin AR sempat berbincang-bincang dengan beberapa pasien di sana. Dalam perbincangan itu, seorang pasien meminta modal usaha kepada gubernur jika nantinya dirinya sudah sembuh.

“Saya pasti akan memberikan modal. Nanti jumpai saya kalau sudah sembuh. Pak Din (Saifuddin AR-red) akan memberi tahu bagaimana caranya,” kata Irwandi menanggapi permintaan pasien itu.

Gubernur pada Sidak tersebut juga meninjau beberapa gedung baru RSJ yang dibangun dengan menggunakan APBA. Di sini, Irwandi menemukan sejumlah bagian gedung yang sudah retak pascadibangun, serta pembangunan pintu gedung yang tidak memenuhi unsur keamanan.

“Ini harus segera diganti dan diperbaiki sebelum digunakan. Pintu ini bisa roboh hanya dengan sekali dorong,” kata Irwandi kepada Saifuddin AR. (*/ha/min/mrd)