Banda Aceh – Partai politik harus memiliki kemampuan responsif dalam mendegar dan menjawab berbagai aspirasi masyarakat di tengah kompetisi multi partai, untuk menjaga kostituen pada pemilihan umum, kata salah seorang aktivis Aceh.

“Sikap responsif terhadap berbagai masukan saat melakukan reses merupakan salah satu upaya menjaga konsituen bertahan pada partai politik yang dipilihnya itu,” kata Manajer Program CARe Aceh Aryos Nevada di Banda Aceh, Kamis (19/8/2010).

Hal itu disampaikan di sela penyelenggaraan pelatihan pembuatan kertas posisi dan media kerja parpol yang diikuti oleh seluruh partai politik nasional dan lokal peserta Pemilu di Aceh.

Pelatihan yang diselenggarakan International Republican Institute (IRI) bekerjasama dengan Center Aid In Resolving Aceh (CARe Aceh), menghadirkan Ronny M Mustamu mantan pimpinan Redaksi Surabaya Post sebagai pemateri.

“Training itu kami laksanakan, untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada seluruh pengurus parpol agar memahami mekanisme pembuatan kertas posisi partai,” katanya.

Masing-masing perserta itu dari Partai Aceh, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Daulat Aceh.

Kertas posisi partai (position paper) adalah merupakan sebuah program yang dihasilkan para wakil rakyat dengan berbagai masukan untuk pembangunan daerah dan dipublikasikan media untuk disosialisikan kepada pemilihnya.

Aryos mengatakan kertas posisi tersebut juga akan menjadi rujukan implementasi kerja politik partai kepada konstituennya di masa mendatang.

Ia menyatakan, pihaknya berharap dengan adanya kertas posisi itu, upaya menjaga konsituen dan menyejahterakan masyarakat dapat terwujud di masa mendatang. (*/ha/ant)