Jakarta — Indonesia membutuhkan banyak lulusan pendidikan tinggi sains. Untuk merangsang minat anak muda menggeluti sains, pemerintah menyediakan beasiswa untuk S-2 untuk calon dosen.

“Sains merupakan salah satu ilmu primadona di pendidikan tinggi (Dikti) karena saat ini dikti sedang menyiapkan beasiswa S-2 besar-besaran bagi para calon dosen demi memperbanyak jumlah magister di Indonesia,” kata Illah Sailah, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Jakarta, Selasa (4/12).

Menurut Illah, pemerintah menghargai upaya pihak lain untuk meningkatkan pendidikan sains di Indonesia. Salah satunya dilaksanakan PT Pertamina yang bekerja sama dengan Kemendikbud dan Universitas Indonesia menggelar Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina.

Peserta yang meraih prestasi dalam ajang OSN Pertamina ini mewakili 260.000 mahasiswa matematika dan IPA (mipa) yang berasal dari sekitar 1.300 program studi (prodi) sains yang ada di Indonesia.

Pada penyelenggaraan OSN Pertamina 2012, pemenang untuk kategori teori bidang matematika adalah Abe Gracia V (Universitas Pelita Harapan), Aileen Jessica Novia (Universitas Indonesia), dan Rudi Hartono (Universitas Lambung Mangkurat).

Pemenang kategori teori bidang fisika adalah Davit Sipayung (Universitas Indonesia), Muh Yasin YBIC (Universitas Diponegoro), dan Ido Hilka Zirahya (Universitas Jember).

Pemenang kategori teori bidang kimia adalah Bayu Ardiansah (Universitas Indonesia), Robi Maulana Saputra (Universitas Tanjungpura), dan Nurina LM (Institut Teknologi 10 Nopember).

Adapun pemenang kategori teori biologi adalah Budi Santoso S (Universitas Gadjah Mada), I Gst Agung Ari K Narayana (Universitas Udayana), dan Abinubli TM (Universitas Indonesia).

Pada tahun ini, untuk pertama kalinya ditambah kategori science project. Pemenangnya adalah Grandprix Thomryes Marth Kadja (Universitas Indonesia) dengan judul Aplikasi Zeolit Alam Indonesia dan Na-Zeolit Alam Indonesia sebagai Katalis Rengkah Polietilena Menjadi Fraksi Minyak Bumi, Khairul Rizki (Universitas Syiah Kuala) dengan judul Kosapa atau Kompor Sabut Kelapa Penghasil Asap Cair sebagai Alternatif Penggunaan Energi Terbarukan, dan Agung Heru Yatmo (Universitas Brawijaya) dengan proyek Rebicha (Reaktor Biogas Chorella) Alat Pemurnian Biogas Portabel.

Sekretaris Perseroan PT Pertamina Nursatyo Argo mengatakan, sebagai bentuk keseriusan dalam mengembangkan sains, PT Pertamina tidak hanya memberikan beasiswa kepada pemenang tingkat nasional. PT Pertamina juga memberikan hadiah pembinaan kepada seluruh perguruan tinggi yang perwakilannya menang. (kompas.com)