Lhokseumawe – Pengusaha playstation berinisial Is, 54, babak belur dihajar massa karena mensodomi siswa SMP, Jhon (nama samaran), di Gampong Ulee Jalan, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Sabtu (3/4/2010). Is yang berstatus duda mengaku melakukan perbuatan terkutuk itu setelah menonton film porno bersama korban.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, menyebutkan, Is yang merupakan warga asal Pidie Jaya, baru sehari membuka usaha playstation (PS) di Gampong Ulee Jalan. Sebelumnya, Is menekuni usahanya itu di Kampung Jawa Lama, Lhokseumawe. Karena masa kontrak tempat usahanya di Kampung Jawa Lama sudah berakhir, Is pindah ke Ulee Jalan.

Sekretaris Gampong Ulee Jalan, Usman, membenarkan bahwa pengusaha PS itu telah mensodomi siswa kelas tiga SMP warga setempat. Sesuai laporan yang ia terima, kata Usman, pengusaha PS itu mulai mengontrak sebuah ruko untuk tempat usahanya di gampong tersebut sejak Jumat (2/4/2010). “Dia belum melapor kepada aparat gampong ini, sehingga identitas dan asal-usulnya belum kami ketahui,” kata Usman.

Menurut Usman, pada Jumat malam, salah seorang aparat gampong setempat menemui pengusaha PS itu untuk menyampaikan teguran. Yakni, melarang dibukanya usaha PS oleh siapapun, baik warga setempat maupun pendatang. Hal ini, kata dia, sesuai kesepakatan pihak Gampong Ulee Jalan. “Karena adanya larangan, kemudian pengusaha PS itu mengajak seorang anak usia SMP (korban, Red) untuk menemaninya mencari tempat usaha baru di Gampong Ujong Blang,” katanya.

Sepulang dari Ujong Blang, kata Usman, karena sudah larut malam, sekitar pukul 01.00 WIB Sabtu dinihari, pengusaha PS itu mengajak korban tidur di tempat usahanya di Gampong Ulee Jalan. “Ruko yang baru disewa oleh pelaku berlantai dua. Pelaku dan korban tidur di lantai satu. Awalnya, pelaku memutar kaset lagu kasidah. Kemudian, pelaku memutar film porno. Tidak lama kemudian, pelaku membuka celana korban dan melakukan perbuatan terkutuk itu. Korban sadar dengan hal itu tapi tidak berani melawan,” ujar Usman.

Kejadian tersebut baru terbongkar, lanjut Usman, saat korban pulang ke rumahnya, Sabtu sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu, kata dia, korban menangis dan mengeluh rasa sakit di bagian duburnya. Setelah itu, katanya, keluarga korban dan warga setempat mencari pelaku. “Saat didatangi tempat usahanya, si pelaku tidak ada di tempat. Kemudian dicari ke tempat lain dan akhirnya diketahui bahwa pelaku berada di gampong tetangga untuk mencari tempat usaha yang baru. Massa pun menjemput pelaku untuk diminta pertanggungjawaban atas perbuatannya terhadap korban. Lalu, kami menghubungi pihak WH untuk mengamankan pelaku,” ujarnya.

Pelaku berinisial Is yang ditemui wartawan di Kantor Satpol PP dan  WH Lhokseumawe, kemarin siang, mengakui telah mensodomi siswa SMP warga Gampong Ulee Jalan. Akibat perbuatannya itu, kata dia, dirinya dihakimi massa sehingga mengalami luka-luka di bagian mulut, lengan, dan kaki. “Saya melakukan itu (sodomi) karena tidak tahan lagi saat menonton film porno bersama anak itu,” kata Is yang mengaku istrinya telah meninggal dunia saat tsunami tahun 2004 lalu.

Menurut Is, saat masih membuka usaha PS di Kampung Jawa Lama, Lhokseumawe, sekitar setahun lalu, dirinya juga pernah mensodomi seorang anak warga setempat. “Sebenarnya saya ini normal, suka pada perempuan, tapi sejak saya menduda sampai sekarang belum dapat jodoh baru,” kata Is sambil meratapi kesalahannya.

Sejumlah anggota WH Lhokseumawe, kemarin siang, menyebutkan, Is akan dilimphakan ke Mapolsek Banda Sakti untuk proses lebih lanjut. “Kita hanya mengamankan pelaku dari amuk massa. Nantinya, pelaku akan kita serahkan ke Polsek untuk diproses sesuai prosedur,” kata salah seorang anggota WH.(*/ha/nsy)