Jakarta — Pemerintah menyatakan tren peningkatan harga beli lima bahan pokok, khususnya kedelai, telah merangsang produktivitas petani. Saat ini di banyak provinsi, petani kembali melirik kedelai yang beberapa bulan lalu sempat langka di pasaran.

Menteri Pertanian, Suswono, mengatakan bergairahnya kembali produktivitas petani membuat pemerintah optimis kebutuhan dalam negeri dapat dipenuhi dari produksi nasional. Hal ini terlihat dari harga kedelai yang saat ini telah tembus di atas Rp 7.000, lahan-lahan yang marginal, khususnya di Aceh saat ini menggeliat lagi.

“Petani itu pemicunya ya harga, ketika harga bagus tanpa disuruh pun mereka bakal menanam yang sekiranya menguntungkan,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (19/10).

Meski petani telah kembali menanam kedelai namun target produksi diakui sulit dicapai. Pemerintah tetap melakukan impor kedelai. Suswonomengakui persoalan utamanya klise, yakni terbentur ketersediaanlahan. Apalagi, di beberapa daerah masa tanam kedelai berbarengandengan tanaman lain.

“Menanam kedelai dan jagung waktunya sama, makanya petani harusmemilih, makanya ketika harga bagus akhir-akhir ini, petani kembaliberalih kepada kedelai,” tuturnya.

Pada rencana kerja awal yang dicanangkan tidak lama setelah SBYterpilih kedua kalinya, pemerintah menargetkan swasembada pangan pada2014 meliputi lima jenis bahan pangan. Daftarnya adalah gula (3,1 jutaton), kedelai (2,7 juta ton), jagung (29 juta ton), daging sapi (510.000 ton), serta produksi 45 juta ton beras.

Tidak hanya berharap pada aspek harga saja, menurut Suswono, diatelah berkoordinasi dengan beberapa instansi pemerintah terkait agarpenyediaan lahan yang menjadi masalah kedelai dan gula dapat teratasi.

“Dengan adanya kegairahan baru ini kelihatannya tren luasan lahan(kedelai dan gula) meningkat, saya terus koordinasi dengan Kemenhutdan Badan Pertanahan Nasional,” ungkap Suswono.

Luas areal lahan kedelai nasional saat ini sebesar 700.000 hektare.Jika ingin mencapai swasembada pangan kedelai, maka perlu tambahanlahan 2 juta hektare lagi. Sementara gula untuk swasembada perlu tambahan350 ribu hektare. (merdeka.com)