Lhokseumawe – Untuk menyelamatkan krisis listrik yang terjadi di Aceh, sekaligus merangsang investor masuk, pemerintah Aceh sudah mendapat ketegasan dari pemerintah pusat atas proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan yang mendapat komitmen kucuran dana sebesar Rp 3,5 triliun. Diharapkan pada 2012 proyek itu tuntas dikerjakan.

“Krisis listrik di Aceh akan segera teratasi dengan dibangunnya proyek PLTA Peusangan. Di samping itu, Aceh butuh investor secara besar-besaran, salah satu regulasi yang kita lakukan adalah pengadaan tenaga listrik. Saat ini kekhawatiran itu sudah terjawab, yakni pemerintah pusat telah siap mengucurkan dana sebesar Rp 3,5 triliun untuk proyek PLTA Peusangan dan tahun 2012 proyek itu telah tuntas,” kata Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar kepada MedanBisnis usai menjadi panelis International Conference and Seminar Malikussaleh, di Gedung ACC Unimal, Selasa (12/7).

Dia mengatakan, investor tidak perlu takut berinvestasi di Aceh. “Silakan investor masuk, pemerintah Aceh akan memberikan stimulus kepada setiap investor. Aceh masih sangat potensial, baik dari sumber daya alam maupun yang lainnya,” jelasnya.

Di samping itu, Nazar juga menjelaskan, untuk membangun Aceh masyarakat jangan terjebak dengan romantisme sejarah. “Dulu Aceh hebat, ekonominya kuat, masyarakat juga sejahtera, tapi itu dulu. Sekarang perlu ada perubahan, makanya kita jangan terjebak oleh romantisme sejarah, tapi ternyata tidak mampu mentransformasikan sejarah itu menjadi bermanfaat, sehingga Aceh kuat dan maju,” paparnya.

Satu hal, tambahnya, iklim ilmu pengetahuan tidak kondusif, sehingga profesor jebolan luar negeri sekalipun tidak akan mampu mewujudkan impian Aceh yang kuat dan kondusif.

“Oleh karena itu, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih kuat, butuh situasi dan suasana yang kondusif, sehingga tidak hanya iklim ilmu pengetahuan yang bergairah, tapi iklim investasi juga bagus,” ujarnya. [mbd]