Beberapa warga dan instansi pemerintah daerah setempat seperti Humas dan Dinas Pariwisata Aceh Tengah, ternyata tidak mengetahui asal usul Qory yang kini menghebohkan itu. Informasi tentang Qory baru sedikit jelas setelah nama kakeknya dari ibu, Muhammad Rizal, diperoleh.
Diketahui, kakek Qory berasal dari Kampung Jongok Meluem, Takengon. Neneknya berasal dari Kampung Rawe Kecamatan Lut Tawar, bernama Siti Fatimah.
“Hanya waktu kecil saja Qory pernah pulang dan berlibur di Takengon dan Banda Aceh. Karena Qory lahir dan besar di Jakarta,” kata Rahmiati (40 tahun), pegawai Sekwan DPRK Aceh Tengah, yang juga masih kerabat Qory.
Menurut Rahmiati, saat liburan, keluarga Qory sesekali pulang kampung di Takengon, namun setelah Qory besar, kebiasan tersebut suda jarang dilakukan.
Dituturkan juga, Ayah Qory, Dicky Djatnika Usman berdarah Sunda dan bekerja sebagai PNS. Selama ini, Qory sangat jarang berkunjung ke Takengon. Itulah sebabnya, nama Qory tidak dikenal di Takengon. Barulah setelah dia menjadi putri Indonesia, asal usulnya dicari. [sa-asf]
Belum ada komentar