Ilustrasi Ramadhan Karim (graph.com.sa)
Ilustrasi Ramadhan Karim (graph.com.sa)
Ilustrasi Ramadhan Karim (graph.com.sa)
Ilustrasi Ramadhan Karim (graph.com.sa)

HARI umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1434 Hijriah ada banyak perubahan yang terjadi. Selama Ramadhan pula perubahan pola kebiasaan dari mulai tidur hingga makan drastis terjadi.

Ketua Yayasan Perlindungan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI), dr Marius Wijaya memastikan bahwa puasa bagus untuk kesehatan tubuh. Berdasarkan pengalaman dari pasiennya, justru sehat pada saat berpuasa namun takkala tidak berpuasa penyakitnya kambuh lagi.

Oleh karena itu, ia mengajurkan masyarakat untuk puasa secara wajar dan tidak terpengaruh dengan iklan makanan, minuman dan obat-obatan yang wara wiri di televisi. “Jangan heran jika makin sehat saat berpuasa. Kita waspada iklan yang mengatakan ‘kalau bulan puasa kita minum ini’. Iklan banyak yang salah kaprah. Iklan menyesatkan. Ini hanya masalah pergeseran waku,” kata dr Marius Wijaya, seperti dilansir RRI, Rabu (10/7).

Namun ia juga mengingatkan bagi masyarakat yang memiliki penyakit khusus harus tetap mengkonsumsi obat secara teratur. Yang perlu diwaspadai oleh masyarakat adalah saat berbuka puasa.

“Penyakit kencing, darah tinggi dan lambung waktu buka harus waspada. Gulanya diatur dan jangan lupa obat diri dikonsumsi,” ujarnya.

Tidak hanya itu, selama berpuasa aktivitas berolahraga harus tetap berjalan kendati proposinya dikurangi, misal olahraga jalan kaki atau bersepeda sangat tepat untuk bulan Ramadhan.[]