Lhoksukon – Sebanyak 241 orang dari 9.828 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat di Kabupaten Aceh Utara dilaporkan tak mengikuti Ujian Nasional (UN), Senin (29/3/2010) kemarin.

Umumnya mereka dinyatakan absen tanpa ada pemberitahuan yang jelas, terkecuali 25 orang diantaranya yang memang menyertakan surat keterangan sakit. Mereka yang melaporkan perihal ketidakhadirannya dapat mengikuti UN susulan yang dijadwalkan berlangsung minggu depan.

“Hasil laporan panitia penyelenggara di 128 SMP/MTs negeri maupun awasta, ternyata banyak yang tak berhadir tanpa ada laporan resmi. Untuk itu kami sudah perintahkan kepada pihak sekolah untuk mendata secara akurat anak didik yang gagal ikut UN agar bisa dimasukkan pada ujian susulan nantinya,” kata Sekretaris UN Aceh Utara, Drs Muhammad Jamil MKes kepada Harian Aceh.

Dia menjelaskan, kegiatan UN tingkat SMP sejak tanggal 29 Maret sampai 1 April kali ini sama persis dengan pelaksanaan UN tingkat SMA yang telah dilakukan beberapa hari lalu.

Pengawasan, tutur dia, menggunakan sistem silang, yakni bagi sekolah yang berada di wilayah Timur akan ditempatkan untuk mengawasi wilayah Barat. Begitu pula sebaliknya, untuk pengawas di Barat akan mengawas di sekolah yang ada di Timur. “Selain itu, pengawasan juga melibatkan Tim Pemantau Idependen dari Universitas Malikussaleh,” kata Jamil.

Dia menuturkan, hasil pantauan pihkanya, UN berlangsung aman dan tertib dengan pengawalan ekstra ketat dari pihak Kepolisian di Mapolres Lhokseumawe dan Aceh Utara.

Dinas Pendidikan sendiri, lanjut Jamil, menargetkan kelulusan tahun ini dapat meningkat melampaui tahun-tahun sebelumnya. “Intinya, kalau memperoleh nilai rata-rata 5,5 dari empat pokok bidang studi yang di uji, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka dinyatakan lulus,” lanjutnya.

Di Bireuen

Seorang pelajar SMP Negeri 1 Bireuen berisial Ir dengan nomor induk ujian, 05-019-10xx kedapatan membawa handpone saat sedang berlangsungnya proses ujian Bahasa Indonesia..
Pelajar yang kedapan membawa HP itu sempat terekam kamera wartawan Harian Aceh. Ia menyelipkan HP-nya di sebuah handuk kecil.

Kepala SMP Negeri 1 Bireuen, Baharuddin mengaku, sebelum ujian telah mewanti-wanti bahwa siswa dilarang membawa barang lain kecuali alat tulis. ”Dan bila ada pelajar yang membawa barang lain kecuali alat tulis, sebenarnya itu hak guru pengawas untuk melarang,” katanya.
Sementara menurut laporan, peserta UN untuk tingkatan SMP di Bireuen mecapai 7.351 pelajar. Sedangkan yang tidak hadir pada hari pertama sekitar 125 pelajar.(*/ha/win/job)