RUMBA Maslamah Foundation Deklarasikan Anti Kekerasan Terhadap AnakSEJUMLAH anak-anak yatim dhuafa yang tergabung dalam Rumah Baca Maslamah Foundation menyatakan Deklarasi Anti Kekerasan Pada Anak, sebagai bentuk ketidaksetujuan berbagai macam polemik yang terkait dengan rasa tidak aman dan kejahatan seksual terhadap anak, yang marak diberitakan dan semakin mencuat ke permukaan.

Deklarasi Anti Kekerasan Pada Anak ini dibacakan langsung oleh anak-anak bersama para volunteer Rumah Baca Maslamah Foundation, Minggu (24/7/2016).

Point deklarasi yang menyatakan penolakan terhadap “Ketidakadilan, kekejaman, penganiayaan dan kekerasan terhadap anak-anak Indonesia, serta mendukung sanksi hukuman bagi oknum perusak generasi muda Indonesia,”
menurut Founder Maslamah Foundation, Hendrico Zafari yang biasa dipanggil Ayah Rico, anak-anak ibarat sesuatu yang fragile.

Orangtua, pendidik harus peka, selain itu anak-anak juga perlu diberi edukasi mengenai kejahatan pada anak. Lewat deklarasi dan tanda tangan bersama anti kekerasan pada anak ini sebagai bentuk kampanye, sekaligus menjadi pengetahuan bagi anak-anak sendiri agar paham bahwa kejahatan dan kekerasan sangat mudah menyentuh dunia anak-anak.

“Usia anak-anak memiliki jumlah terbesar dalam negeri ini, mereka pewaris, dan pelaksana dari cita-cita bangsa Indonesia, sudah seharusnya setiap kita memiliki tanggung jawab dan kepedulian akan menjaga generasi selanjutnya agar Indonesia berjaya di masa depan, Stop Child Abuse!” sambung Aida, M. A founder sekaligus kepala kurikulum pendidikan di RumBa.

Setelah liburan sekolah dan Idul Fitri, sebut Aida, adik-adik di Rumah Baca Maslamah Foundation kembali belajar di RumBa, belajar sambil bermain di bawah bimbingan para mentor Teater Seni, Musik, Desain Grafis, Pengolahan sampah dan kelas Creative Writing.

Acara Deklarasi Anti Kekerasan Pada Anak ini juga dihadiri oleh teman-teman peduli pada pendidikan anak-anak marginal seperti dari Hijaber Community dan orangtua di lingkungan sekitar.

“Ini bukan tanggung jawab orangtua saja, atau guru saja, tapi tanggung jawab kita bersama, harus peduli harus ikut ambil andil, jika tidak ingin masadepan negeri ini menjadi suram,” pungkas Hendrico di akhir acara ini.[]