Seorang pengujung musium melihat pekerja melakukan pengecatan Musium Tsunami Aceh, Senin, 24 November 2014. Musium ini dipercantik kembali untuk menyambut peringatan 10 tahun Tsunami Aceh pada tanggal 26 Desember 2015. (Seputar Aceh/ Pozan Matang)
Seorang pengujung musium melihat pekerja melakukan pengecatan Musium Tsunami Aceh, Senin, 24 November 2014. Musium ini dipercantik kembali untuk menyambut peringatan 10 tahun Tsunami Aceh pada tanggal 26 Desember 2015. (Seputar Aceh/ Pozan Matang)
Pengunjung museum tsunami di Banda Aceh
Pengunjung museum tsunami di Banda Aceh

SEBANYAK 27 Duta Besar (Dubes) dari sejumlah negara sahabat akan menghadiri peringatan pertingatan 10 tahun bencana alam gempa dan tsunami pada tanggal 25-28 Desember mendatang yang dipusatkan di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.

“Puncak kegiatan mengenang 10 tahun tsunami itu dipusatkan di Lapangan Blang Padang Kota Banda Aceh,” sebut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Reza Pahlevi di Banda Aceh, Jum’at (5/12/2014) lalu.

Para Dubes yang telah konfirmasi hadir itu merupakan diplomat dari negera-negara sahabat yang pernah terlibat dalam membantu Aceh saat tsunami maupun ketika rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

Selain 27 Dubes dari negara-negara sahabat, perwakilan dari sebanyak 34 lembaga swadaya masyarakat (NGO) juga dipastikan akan menghadiri detik-detik mengenang tsunami yang menyapu sebagian besar wilayah pesisir Aceh, satu dekade lalu.

“Para NGO dan Negara donor itu akan menjadi peserta ekspo kebencanaan yang pusatnya di Blang Padang,” jelas Reza.

Pemerintah Aceh, lanjut Reza, berterima kasih kepada masyarakat nasional dan internasional yang telah membantu provinsi ini saat bencana maupun masa rehabilitasi dan rekonstruksi kembali provinsi ini.

Sementara sebelumnya, Kepala Biro Humas Sekda Aceh Mahyuzar menjelaskan pihaknya mengimbau para jurnalis asing untuk mengurus izin peliputan ke Kementerian Luar Negeri di Jakarta.

“Bagi wartawan asing yang ingin meliput peringatan 10 tahun tsunami hendaknya dilengkapi dengan izin dari pihak Kemenlu di Jakarta. Ini perlu untuk mematuhi aturan yang berlaku,” kata Mahyuzar.

Sebelumnya, Disbudpar Aceh telah menyebarkan ratusan undangan untuk tamu dalam dan luar negeri yang diharapkan berpartisipasi menghadiri peringatan mengenang bencana alam yang mengakibatkan lebih 200 ribu orang meninggal dunia itu.[]