Asus Banda AcehLEMBAGA riset terkemuka dunia, GfK baru saja merilis laporan mereka yang berakhir pada Agustus 2013 lalu. Dari data tersebut, terungkap bahwa pangsa pasar notebook ASUS di 16 kota besar di Indonesia hingga Agustus 2013 mencapai 27,1 persen. Catatan ini meningkat dari angka 18,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama, setahun sebelumnya.

Laporan yang dipublikasikan oleh GfK ini serupa dengan laporan yang dihasilkan oleh lembaga riset lain yakni Gartner dan IDC yang menyebutkan bahwa untuk pertamakalinya, ASUS menguasai pangsa pasar terbesar industri notebook di Indonesia.

Yang menarik, dari sisi revenue, ASUS juga berhasil menjadi market leader dengan 26,1 persen. Revenue ini juga meningkat dibandingkan dengan posisi pada Agustus tahun 2012 lalu di mana ASUS hanya menguasai 16,8 persen revenue di industri notebook di Indonesia.

“Peningkatan revenue seperti yang dilaporkan oleh lembaga riset GfK menunjukkan bahwa ASUS tumbuh sehat dengan meningkatkan total penjualan, sekaligus juga menjaga perusahaan tetap profitable,” kata Juliana Cen Manager of Product Management and Marketing, ASUS Indonesia beberapa waktu lalu.

“Ini juga menunjukkan bahwa meski kondisi pasar sedang kurang menguntungkan, tetapi pengguna masih percaya pada ASUS dan produk-produk yang kami hadirkan ke pasaran Indonesia,” ucapnya.

Semakin kuat di Daerah

Menurut data lembaga riset GfK, dari sisi pangsa pasar, terlihat bahwa ASUS juga semakin memperkuat penjualan mereka di luar Jakarta. Di Yogyakarta, menurut data GfK, dalam kurun waktu Januari sampai Agustus 2013, ASUS menguasai pangsa pasar sebesar 25,5 persen. Raihan ini membuat ASUS berhasil mempertahankan posisi sebagai produsen notebook terbesar seperti kurun waktu setahun sebelumnya.

Hal serupa terjadi di Semarang. Total penjualan antara kurun Januari sampai Agustus 2013 mencapai 28,7 persen dibanding kompetitor dan menjadi produsen notebook terbesar. Catatan ini serupa dengan yang diraih oleh ASUS pada kurun waktu Januari sampai Agustus 2012.

Peningkatan penjualan juga berhasil dibukukan oleh ASUS di kawasan Botabek. Di kawasan satelit ini, jika pada kurun Januari sampai Agustus 2012 lalu ASUS hanya menempati posisi sebagai produsen notebook terbesar kedua dengan 19,7 persen, di tahun 2013 ini ASUS menguasai pasar dengan 26,6 persen.

Selain di kawasan Botabek, peningkatan penguasaan pasar juga terjadi di kawasan Jawa Timur. GfK mencatat, di kawasan tersebut, jika pada Januari sampai Agustus 2012 ASUS hanya menguasai 22,1 persen pasar dan berada di posisi kedua, kini market share-nya mencapai 30,2 persen dan berhasil menjadi pemain utama di industri notebook.

“Memperkuat brand image dan posisi ASUS di daerah merupakan salah satu upaya kami untuk bersaing di industri ini di Indonesia,” sebut Juliana. “Selain memerkuat tim sales dan marketing, kami juga akan terus memperkuat layanan purna jual kami di seluruh Indonesia,” ucapnya. (rel)