MUSIBAH gempa dan tsunami Aceh satu dekade silam, membuat Cut Azzeta yang merupakan seorang putri Aceh melahirkan sebuah karya seni dalam bentuk lukisan “batik tsunami”.
Lukisan batik tersebut dipajang di Museum Tsunami Aceh pada Rabu, (28/1/2015). Pemajangan itu dilakukan setelah diserahkan oleh Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Aceh Niazah A. Hamid kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi.
Lukisan itu memiliki motif yang kental dengan nuansa Aceh, yaitu tentang tsunami yang dilukis dalam nuansa batik.
“Semoga lukisan ini menambah koleksi museum tsunami dan menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk bangkit dan berkarya memajukan Aceh,” kata ketua DKD Aceh Niazah A. Hamid.
Cut Azzeta menyebutkan, lukisan batik bermotif tsunami Aceh karyanya itu lahir dan terinspirasi dari kisah yang mengharukan dari peristiwa gelombang besar yang melanda Aceh 10 tahun silam.
Dalam kanvas itu, kata Azzeta, juga tersirat perjuangan korban tsunami dalam mencari keluarganya yang hilang dan semangat rakyat Aceh dalam membangun kembali Serambi Mekkah hingga lahirnya perdamaian Aceh.
“Dalam lukisan ini terdapat kapal apung yang melambangkan tragedi dan menjadi ikon tsunami Aceh. Peristiwa tsunami Aceh dan hikmahnya sangat jelas tergambar di kanvas ini,” paparnya.
Perempuan kelahiran Banda Aceh ini banyak bergelut dalam seni lukis yang dituangkan dalam lukisan batik Aceh. Saat ini, ia memiliki usaha butik di Semarang, Jawa Tengah.
“Saya cuma berharap, semoga muncul lebih banyak lagi karya-karya dari seniman lukis maupun seniman batik Aceh,” tutupnya.[]
Belum ada komentar