Langsa, Seputar Aceh – Banjir yang merendam Dusun Lubok Banta dan Dusun Lubuk Serdang Desa Teupin Breuh Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur selama sebelas hari,  Sabtu (12/12) kondisinya mulai surut. Ketinggian air sebelumnya mencapai satu meter lebih, kini tinggal hanya 40 centi  .

Menurut laporan yang diterima Seputar Aceh, selama sebelas hari dua dusun itu direndam air bah, sedikitnya 65 KK warga tidak dapat beraktivitas. “Kami tidak bisa kemana-mana, karena bukan rumah saja yang terendam ruas jalan juga ikut digenangi air, hal itu menyulitkan kami untuk mencari rejeki,” ujar salah seorang warga.

Camat Kecamatan Simpang Ulim, Lukman, saat dkomfirmasi membenarkan bahwa Desa Teupin Breuh telah terendam selama satu minggu. Dia mengaku selama desa itu terendam telah menyalurkan bantuan berupa beras, Indomie dan telur.

Untuk upaya antisipasi kita telah melayangkan proposal pelurusan sungai tersebut sepanjang 1800 meter kepada Dinas terkait,” ungkap Lukman seraya manambahkan kondisi banjir di daerah itu sudah surut sejak Sabtu pagi. Wargapun sudah memulai aktivitasnya.

.

Anggota DPRK Aceh Timur, Abdul Hamid yang sempat mengunjungi daerah tersebut mengatakan, dua dusun di  Desa Teupin Breuh itu setiap tahunnya terendam air limpahan dari  sungai Arakundo bahkan dua  dusun di Desa Lhok Seuntang Kecamatan Julok yakni Dusun Teupin Lada dan Dusun Tanjung menuang Juga ikut terendam selama empat hari. Hal itu telah dirasakan warga di daerah itu setiap tahunya,

”Akibat sungai yang tidak lurus aliranya, dan tersumbat dengan tumbuhan, masyarakat di daerah itu yang mendapat imbasnya setiap tahun.  Rendamanpun bukan satu atau dua hari malah mencapai satu minggu lebih, “ ujar Hamid. [sa-ily]